Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jordania Kesulitan Dana

Kompas.com - 03/09/2012, 07:14 WIB

amman, SABTU - Jordania kesulitan dana untuk menangani pengungsi dari Suriah. Jaafar Hassan, Menteri Perencanaan dan Kerja Sama Internasional Jordania, Sabtu (1/9), mengatakan, dibutuhkan dukungan dana internasional sekitar 700 juta dollar AS untuk mengelola ratusan ribu pengungsi itu.

”Biaya yang dibutuhkan Jordania untuk menyambut saudara-saudara dari Suriah hampir 700 juta dollar AS (Rp 6,7 triliun). Dana itu untuk menangani pengungsi yang kini terus mengalir ke kamp Zaatari dan kamp-kamp lain di perbatasan dengan Suriah,” kata Jaafar dalam konferensi pers bersama Komisi Tinggi Urusan Pengungsi PBB (UNHCR).

Angka ini sudah jauh berubah dari angka yang diminta Jordania beberapa hari sebelumnya, yakni sekitar 400 juta dollar AS. Jumlah dana yang dibutuhkan membengkak seiring terus mengalirnya pengungsi Suriah ke negara itu. Hassan mengatakan, jumlah pengungsi semula 180.000 orang, tetapi kini telah mencapai 240.000 orang.

Hassan mengatakan, Pemerintah Jordania tak sanggup mengurus pengungsi jika tidak ada dukungan dari komunitas internasional. Hal itu diamini UNHCR. ”Jordania kini sangat membutuhkan dukungan dana,” kata perwakilan UNHCR, Andrew Harper, sambil mendesak komunitas internasional ”melakukan apa saja untuk bisa membantu”.

”Kita akan menyaksikan lebih banyak lagi warga Suriah datang menyeberangi perbatasan. Saya belum melihat adanya indikator yang menunjukkan jumlah pengungsi ini akan berkurang,” kata Harper.

Data terbaru pada saat ini menunjukkan, ada 240.000 warga Suriah berada di Jordania, sekitar 26.000 orang di antaranya ditampung di kamp Zaatari, di utara Amman, yang dibuka UNHCR lima pekan lalu.

Arus pengungsi yang tak pernah putus belakangan ini telah membuat negara-negara tetangga Suriah kelimpungan. Setelah Turki menyatakan tidak sanggup menampung lebih dari 100.000 pengungsi, kini giliran Jordania mengaku kesulitan dana.

Masalah baru

Ratusan ribu pengungsi itu pun telah memunculkan sejumlah masalah baru bagi negara penampung. Insiden terjadi Selasa pekan lalu di kamp Zaatari saat ratusan pengungsi bentrok dengan petugas kamp terkait kondisi hidup yang terbatas.

Perdana Menteri Jordania Fayez Tarawneh mengatakan, warga Jordania akan mengusir pengungsi yang telah menyerang polisi, tetapi dia juga berjanji memperbaiki kondisi kamp.

”Siapa pun yang ke kamp Zaatari tahu itu adalah tempat yang sulit. Kamp ini baru dibangun satu bulan, tetapi sudah menampung 25.000 orang,” kata Harper. Ia menyatakan keprihatinannya atas beratnya persoalan yang ditanggung Jordania dan negara penampung pengungsi lainnya.

Menurut PBB, sedikitnya 1,2 juta orang telantar akibat konflik Suriah yang meletus 17 bulan silam. Hampir 229.000 pengungsi terdaftar resmi di Turki, Jordania, Lebanon, dan Irak. ”Jordania adalah salah satu negara yang menjadi korban krisis di Suriah,” kata Menteri Informasi Jordania Samih Maayatah.

15 orang tewas

Dari Damaskus, kantor berita pemerintah, SANA, Minggu (2/9), melaporkan, 15 orang tewas akibat ledakan bom di dekat kamp pengungsi Palestina di pinggir ibu kota Suriah itu. Ledakan itu terjadi di kawasan Al-Sbeineh, Sabtu malam. Beberapa orang terluka dan sejumlah bangunan rusak berat.

SANA juga menyebutkan, ledakan itu diduga dilakukan oleh ”kelompok teroris bersenjata”. Julukan itu untuk merujuk kepada pasukan oposisi Tentara Pembebasan Suriah (FSA) yang tengah memerangi Presiden Bashar al-Assad.

Di front lain, FSA mengaku telah menyerang pangkalan udara militer di Taftanaz, Sabtu. Organisasi Pemantau Hak Asasi Manusia Suriah (SOHR) menyebutkan, FSA juga menyita gedung pertahanan udara utama di Albu Kamal di perbatasan Irak, dan menambahkan, pertempuran sengit terjadi di sejumlah kota, Sabtu, menewaskan 156 orang.

(AFP/AP/REUTERS/CAL)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com