Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perbedaan Awal Ramadhan Jangan Munculkan Gesekan

Kompas.com - 20/07/2012, 00:16 WIB
Ilham Khoiri

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Umat Islam di Indonesia kembali berbeda pendapat dalam menentukan awal Ramadhan 1433 Hijriah. Kementerian Agama menetapkan awal puasa jatuh pada Sabtu (21/7/2012) sementara Muhammadiyah dan beberapa organisasi Islam lain mulai berpuasa terlebih dahulu, yaitu sejak Jumat (20/7/2012).

Keputusan pemerintah diambil dalam sidang isbat di Kementerian Agama di Jakarta, Kamis (19/7/2012) sore hingga malam. Sidang dipimpin Menteri Agama Suryadharma Ali dan diikuti perwakilan dari belasan organisasi Islam, Majelis Ulama Indonesia (MUI), pakar astronomi dari beberapa lembaga di Indonesia, dan anggota Badan Hisab Rukyat Kemenag.

"Awal Ramadhan tahun 2012/1433 Hijriah jatuh pada Sabtu (21/7/2012) besok. Selamat menjalankan ibadah puasa," kata Suryadharma Ali.

Keputusan itu didasarkan pada hasil kajian bahwa ijtima (garis kesejajaran antara matahari, bulan, dan bumi) terjadi pada Kamis, pukul 11.24 WIB. Para pemantau di Badan Hisab dan Rukyat Kemenag tidak melihat hilal (bulan) di ufuk barat.

Sementara itu, Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Agung Danarto menyatakan, Majelis Tarjih dan Tajdid Muhammadiyah telah menetapkan bahwa awal Ramadhan jatuh pada Jumat ini berdasarkan hitungan wujud bulan (hisab wujudul hilal).

Ijtima terjadi pada Kamis, sekitar pukul 11.25 WIB. Saat matahari terbenam, hilal sudah wujud di atas Yogyakarta setinggi +01º 38' 40".

"Dari tiga kriteria itu, kami putuskan awal Ramadhan jatuh pada Jumat dan 1 Syawal jatuh pada hari Minggu, 19 Agustus," katanya.

Muhammadiyah tidak hadir dalam sidang isbat kali ini untuk menghindari gesekan. Agung Danarto menilai, berbagai pendapat soal awal Ramadhan merupakan hasil ijtihad oleh organisasi keislaman dengan argumentasi masing-masing. "Kita perlu mengembangkan sikap toleran dan saling menghargai perbedaan itu. Jangan sampai perbedaan itu memunculkan gesekan di tengah umat," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    DKPP Sebut Anggarannya Turun saat Kebanjiran Kasus Pelanggaran Etik

    DKPP Sebut Anggarannya Turun saat Kebanjiran Kasus Pelanggaran Etik

    Nasional
    Lima Direktorat di Kementan Patungan Rp 1 Miliar Bayari Umrah SYL

    Lima Direktorat di Kementan Patungan Rp 1 Miliar Bayari Umrah SYL

    Nasional
    DKPP Terima 233 Aduan Pelanggaran Etik, Diprediksi Terus Bertambah Jelang Pilkada

    DKPP Terima 233 Aduan Pelanggaran Etik, Diprediksi Terus Bertambah Jelang Pilkada

    Nasional
    KPK Bakal Usut Dugaan Oknum BPK Minta Rp 12 Miliar Terkait 'Food Estate' Ke Kementan

    KPK Bakal Usut Dugaan Oknum BPK Minta Rp 12 Miliar Terkait "Food Estate" Ke Kementan

    Nasional
    Pejabat Kementan Tanggung Sewa 'Private Jet' SYL Rp 1 Miliar

    Pejabat Kementan Tanggung Sewa "Private Jet" SYL Rp 1 Miliar

    Nasional
    Pejabat Kementan Tanggung Kebutuhan SYL di Brasil, AS, dan Arab Saudi

    Pejabat Kementan Tanggung Kebutuhan SYL di Brasil, AS, dan Arab Saudi

    Nasional
    Gubernur Maluku Utara Akan Didakwa Terima Suap dan Gratifikasi Rp 106,2 Miliar

    Gubernur Maluku Utara Akan Didakwa Terima Suap dan Gratifikasi Rp 106,2 Miliar

    Nasional
    MK Jadwalkan Putusan 'Dismissal' Sengketa Pileg pada 21-22 Mei 2024

    MK Jadwalkan Putusan "Dismissal" Sengketa Pileg pada 21-22 Mei 2024

    Nasional
    Mahfud Ungkap Jumlah Kementerian Sudah Diminta Dipangkas Sejak 2019

    Mahfud Ungkap Jumlah Kementerian Sudah Diminta Dipangkas Sejak 2019

    Nasional
    Tanggapi Ide Tambah Kementerian, Mahfud: Kolusinya Meluas, Rusak Negara

    Tanggapi Ide Tambah Kementerian, Mahfud: Kolusinya Meluas, Rusak Negara

    Nasional
    [POPULER NASIONAL] Perbandingan Jumlah Kementerian Masa Megawati sampai Jokowi | Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah

    [POPULER NASIONAL] Perbandingan Jumlah Kementerian Masa Megawati sampai Jokowi | Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah

    Nasional
    Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

    Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

    Nasional
    Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

    Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com