Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Indonesia Menjajah Dunia

Kompas.com - 03/07/2012, 05:27 WIB

Penjajahan selama 3,5 abad tersebut telah mengubah cita rasa kuliner negara-negara Barat yang sebelumnya tak mengenal rempah-rempah. Begitu pun dengan budaya minum kopi, yang dahulu merupakan budaya bangsa Timur, kini telah menjadi kebiasaan hampir seluruh warga dunia.

Hal ini menunjukkan bagaimana secara tidak langsung bangsa kita telah membuat bangsa lain memiliki ketergantungan pada apa yang kita miliki. Kondisi yang kemudian turut memengaruhi pola hidup mereka.

Apabila Sri Margana membahas contoh-contoh kecil dari peran Indonesia terhadap dunia, Ravando justru memaparkan tulisannya secara mendalam yang mengangkat kiprah dan kontribusi Indonesia dalam penanganan pengungsi Vietnam di Pulau Galang, Batam, pada 1975-1996.

Ketika itu, Vietnam Utara dan Vietnam Selatan berperang karena gagalnya upaya penyatuan dua wilayah yang memiliki paham berbeda, yakni komunis dan nasionalis. Kondisi tersebut menyebabkan mayoritas masyarakat Vietnam melarikan diri dari tanah airnya. Sebanyak 250.000 orang di antaranya mengungsi di Pulau Galang.

Tulisan Ravando yang terinspirasi dari pengalamannya sewaktu kuliah kerja nyata di Pulau Galang itu memberikan gambaran kepada kita bahwa Indonesia pernah tercatat dalam sejarah bangsa lain. Terbukti pada waktu itu Pulau Galang menjadi tempat pengungsian terbaik dibandingkan dengan tempat pengungsian lainnya, seperti di Malaysia dan Singapura.

Masih serangkaian dengan peluncuran jurnal Histma, pada hari sebelumnya diadakan pemutaran film Menggelar Indonesia, Misi Kesenian ke Mantja Negara karya Jennifer Lindsay. Film ini mengisahkan perjalanan serta pengalaman para penari dan penabuh Indonesia yang dikirim ke luar negeri pada masa pemerintahan Presiden Soekarno (1952-1965).

Sri Margana berharap jurnal Histma dengan isu ”Indonesia dan Dunia” ini adalah awal dari penelitian sejarah baru bagi para sejarawan Indonesia. Masa-masa mengagungkan bangsa lain sebagai bagian dari sejarah Indonesia sudah lewat.

Sekarang saatnya kita mempertanyakan keberadaan negeri ini dan kontribusinya terhadap dunia. Supaya kelak, nama Indonesia akan tercantum dalam sejarah perkembangan dunia, menyaingi pembahasan perang dunia dan revolusi industri.

(AYU DIAH CEMPAKA, Mahasiswa Jurusan Sastra Perancis Fakultas Ilmu Budaya Universitas Gadjah Mada Yogyakarta)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com