Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dunia Mengecam Suriah

Kompas.com - 28/05/2012, 02:11 WIB

Di tengah tekanan dan kecaman dunia tersebut, Pemerintah Suriah membantah melakukan pembantaian di Houla.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Suriah, Jihad al-Makdissi, mengatakan, pelaku pembantaian tersebut adalah kelompok ”teroris”. ”Ada serangan teroris (di Houla pada hari Jumat) pukul 14.00-23.00. Tak satu pun tank tentara Suriah masuk (ke Houla),” ujar Makdissi dalam konferensi pers, Minggu.

Kegagalan PBB

Sementara itu, pasukan pemberontak Tentara Pembebasan Suriah (FSA) menyatakan tak lagi terikat dengan perjanjian gencatan senjata yang difasilitasi PBB apabila DK PBB tak bisa menjamin keselamatan warga sipil di Suriah.

FSA menyatakan, kekerasan di Suriah terjadi di depan mata para pengamat PBB. FSA menyerukan semua pihak agar menyatakan misi perdamaian tim Kofi Annan, yang menjadi utusan khusus PBB dan Liga Arab di Suriah, telah gagal.

Rencana perdamaian Annan secara resmi diterapkan sejak 12 April. Namun, gelombang kekerasan berdarah di Suriah tak pernah berhenti meski sekitar 260 pengamat PBB telah dikirim ke negara itu.

Para aktivis antirezim mengeluhkan tidak adanya tindakan nyata dari para pengamat PBB waktu mereka meminta bantuan saat pembantaian tengah terjadi. ”Kami memberi tahu mereka malam itu, kami menelepon tujuh pengamat berbeda. Kami bilang pembantaian sedang terjadi di Houla saat ini oleh tentara bayaran rezim, tetapi mereka menolak datang dan menghentikan pembantaian ini,” tutur Abu Emad, salah satu aktivis di Houla.

Menurut para aktivis itu, tentara Suriah mulai membombardir Houla dengan tembakan artileri setelah warga setempat menggelar demonstrasi. Sebagian warga tewas dalam serangan artileri itu, sementara sebagian lagi tewas dieksekusi milisi prorezim, yang disebut ”shabiha”.

(AFP/BBC/AP/Reuters/DHF)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com