Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lagi, Biksu Tibet Membakar Diri

Kompas.com - 27/10/2011, 04:50 WIB

”Mendorong sebagian orang untuk menggunakan cara yang kejam dan ekstrem ini untuk mencederai diri mereka merupakan tindakan teroris yang keji,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China Jiang Yu di sebuah konferensi pers reguler.

Jiang tidak mengonfirmasikan insiden terakhir. Ia mengatakan, bentuk protes itu tak sesuai dengan kehendak rakyat di situ.

”Saya rasa beberapa individu menghasut beberapa orang untuk melanggar hukum dan merusak stabilitas sosial setempat, tidak bisa mewakili kehendak yang lebih luas dari rakyat wilayah itu,” katanya.

Pada Maret 2008, demonstrasi massa dan kerusuhan menentang kehadiran China tersebar di seluruh wilayah Tibet, bahkan kerap menimbulkan konfrontasi mematikan dengan tentara dan polisi.

Sebagian besar dari protes bakar diri itu dilakukan oleh biksu yang sangat setia kepada Dalai Lama, pemimpin spiritual Tibet yang melarikan diri dari kawasan Himalaya tahun 1959. Dalai Lama meninggalkan negerinya setelah pemberontakan anti-Beijing yang gagal dan dicerca oleh pemerintah komunis China.

Dalai Lama, yang dikecam China sebagai pendukung separatisme penuh kekerasan bagi negeri asalnya, pekan lalu memimpin ratusan biksu, biksuni, dan kaum awam Tibet dalam doa untuk mereka yang membakar diri sampai mati atau ditahan.

Dalai Lama menyangkal mendorong kekerasan dan menegaskan dia hanya menginginkan otonomi yang sebenarnya bagi negerinya itu.

Pemerintah Tibet di pengasingan telah menyebut bakar diri itu sebagai tindakan tragis dan mengimbau masyarakat internasional untuk mendesak Beijing membuka dialog mengenai kebijakannya di Tibet dan kawasan Tibet di China barat.

(Reuters/AP/DI)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com