Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pernikahan Sang Raja, Tanda Usainya Poligami

Kompas.com - 17/10/2011, 15:16 WIB

"Raja hidup pada zaman modern. Ia mengumumkan kepada rakyat negerinya selama pidatonya di parlemen bahwa mereka akan saling mencurahkan hidup mereka sampai kematian memisahkan mereka," katanya.

Keinginan raja untuk bermonogami tak hanya berbeda antara dia dan ayahnya, yang secara sukarela turun takhta pada 2006 untuk memberi jalan kepada putranya dan demokrasi yang baru lahir.

Namun, Wangchuck muda secara terbuka juga memperlihatkan rasa sayangnya, berpegangan tangan dengan ratunya dan bahkan menciumnya di depan umum pada Sabtu (15/10/2011), pada saat terakhir dari tiga hari perayaan umum untuk merayakan pernikahan tersebut.

Mempertontonkan kasih sayang secara terbuka bukan tak lumrah di Butan, tetapi pemandangan raja yang dimabuk asmara begitu terbuka dengan penuh perasaan menandai perpisahan dengan masa lalu.

"Kami tahu mereka sangat saling mencintai," kata Rinzin Dema, murid sekolah menengah yang berada di antara kerumunan warga yang menyaksikan pasangan kerajaan itu pada Sabtu.

"Melihat raja kami dan ratu seperti inspirasi buat kami bahwa pada masa depan kami mesti menjadi suami-istri yang sama seperti itu," kata Dema kepada AFP,  Minggu (16/10/2011).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com