Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Israel: Itu Permukiman Biasa

Kompas.com - 30/09/2011, 09:06 WIB

JERUSALEM, KOMPAS.com — Maraknya kecaman dari beberapa negara atas rencana Israel, yang ingin memulai kembali pembangunan permukiman Yahudi di Gilo, Tepi Barat, ditanggapi dingin oleh Israel.

Pemerintah Israel mengatakan, 1.100 unit rumah yang akan dibangun di Gilo dalam 60 hari ke depan hanya rumah- rumah tinggal biasa. ”Gilo bukan permukiman baru, apalagi pos terdepan, hanya lingkungan permukiman biasa,” ujar Mark Regev, juru bicara untuk Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, Rabu (28/9) di Jerusalem.

Regev mengatakan, rencana itu tidak kontradiktif dengan komitmen pemerintah soal perdamaian dengan Palestina.

Rencana Israel menghidupkan kembali pembangunan permukiman baru bagi Yahudi mengundang kemarahan. Amerika Serikat, Uni Eropa, China, Rusia, dan Mesir turut mengecam.

”Dengan rencana ini, sama artinya Israel mengatakan tidak sebanyak 1.100 kali atas seruan Kuartet (Perserikatan Bangsa-Bangsa, Uni Eropa, Rusia, dan Amerika Serikat) agar Israel membuka kembali perundingan damai dengan Palestina,” demikian sindiran negosiator Palestina, Saeb Erakat.

Proses perundingan damai di antara kedua belah pihak terhenti. Palestina meninggalkan meja perundingan sebagai bentuk protes terhadap Israel, yang melanjutkan kebijakan pembangunan permukiman Yahudi di Tepi Barat. Salah satu syarat untuk memulai lagi perundingan adalah Israel menghentikan pembangunan permukiman.

Sementara itu, seusai bertemu Menteri Luar Negeri AS Hillary Clinton, yang melawat ke negaranya, Menteri Luar Negeri Mesir Mohammed Kamel Amr mendesak pentingnya proses pembicaraan damai Timur Tengah segera kembali dibuka.

”Perundingan damai itu harus dengan kerangka referensi dan batas waktu yang jelas. Kebijakan Israel melanjutkan kembali pembangunan permukiman Yahudi secara ilegal akan bakal menjadi hambatan serius bagi perdamaian yang tengah diupayakan bersama. Kami ingin melihat mereka segera menghentikan pembangunan permukiman itu,” ujar Amr.

Dukungan delapan negara

Dari Ramallah, Tepi Barat, Kamis, Menteri Luar Negeri Palestina Riyad al-Malki menyatakan, saat ini Palestina telah mendapat dukungan dari delapan negara anggota Dewan Keamanan (DK) PBB, baik anggota tetap maupun anggota tidak tetap DK PBB.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com