Menteri Luar Negeri Pakistan Hina Rabbani Khar menepis tuduhan bahwa dinas intelijen Pakistan, ISI, memiliki hubungan khusus dengan Haqqani. Khar balik mengancam AS bahwa tuduhan itu bisa merusak hubungan kedua negara.
”Anda tak akan mampu mengucilkan Pakistan. Apa pun yang dikatakan dan dipublikasikan untuk menuduh dan memalukan sekutu Anda sama sekali tak bisa diterima. Kami sudah menyampaikan (kepada pihak Amerika) bahwa Anda akan kehilangan sekutu,” tandas Khar, di sela-sela Sidang Majelis Umum PBB di New York, AS, Jumat.
Perdana Menteri Pakistan Yousuf Raza Gilani menekankan kembali hubungan saling ketergantungan antara Pakistan dan AS. Pakistan membutuhkan bantuan keuangan dan dukungan internasional dari AS, sementara AS membutuhkan bantuan Pakistan untuk memerangi teroris dan menegosiasikan perdamaian di Afganistan.
”Mereka (AS) tak bisa hidup dengan kami. Mereka (juga) tak bisa hidup tanpa kami. Jadi, saya bilang kepada mereka, kalau mereka tak bisa hidup tanpa kami, mereka seharusnya meningkatkan komunikasi dengan kami untuk menghilangkan berbagai kesalahpahaman,” cetus Gilani.
Sanaullah menambahkan, perang terhadap terorisme bukan hanya kepentingan AS, tetapi juga kepentingan Pakistan.
”Kami memahami bahwa AS punya kebijakannya sendiri dan aspirasi regional dan global dan lain-lain. Tetapi, sejauh menyangkut teroris dan perang melawan mereka, kami sama dengan AS. Kami mendukung perang ini tidak setengah hati, tetapi sepenuh hati, dari A sampai Z. Bagi kami, ini adalah perang demi mempertahankan hidup kami sendiri, untuk mempertahankan identitas kami sebagai negara Muslim yang progresif, modern, dan moderat,” tandas Sanaullah.