Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tripoli Lumpuh Total

Kompas.com - 02/09/2011, 02:39 WIB

Hotel-hotel di Tripoli tentu juga turut terpukul akibat minimnya persediaan air. Seorang wartawan Mesir, Abdul Fatah, yang tinggal di Hotel Mahari, mengungkapkan, setiap hari hanya dua jam ada aliran air, yakni dari pukul 21.00 hingga 23.00 waktu setempat.

Hotel al-Waddan, yang menjadi tempat tinggal Kompas di Tripoli, sudah tiga hari tidak kemasukan aliran air. Sejumlah wartawan Muslim, terpaksa melakukan tayamum (wudu pakai debu) untuk menjalankan shalat.

Manajer Hotel al-Waddan Ismail mengungkapkan, pihak manajemen hotel sudah memesan mobil tangki air untuk memasok air ke hotel setiap hari. Namun, lanjutnya, mobil tangki air sering tidak datang meski sudah dihubungi beberapa kali. ”Pihak hotel berkomitmen memberi pelayanan terbaik kepada para tamunya. Namun, apa boleh buat, kota Tripoli tidak dalam keadaan normal sekarang,” kata Ismail.

Harga BBM melejit

Krisis BBM tak kalah serius. Selain harganya melejit, untuk mendapatkan bahan bakar minyak (BBM) juga tidak mudah. Stasiun-stasiun pengisian BBM di seantero Libya tak beroperasi karena stok bensin kosong dan banyak yang hancur.

Stok bensin yang tersedia di pasar saat ini adalah hasil selundupan dari Tunisia. Biasanya bensin selundupan itu dijual di pinggir-pinggir jalan. Seorang sopir taksi, Majdi, mengungkapkan, harga bensin per 20 liter di Tripoli saat ini bisa mencapai 120 dinar Libya atau setara Rp 850.000.

”Pada era kekuasaan Khadafy, harga bensin per 20 liter sekitar 70 hingga 80 dinar Libya atau sekitar 60 dollar AS-70 dollar AS. Harga bensin sebelum revolusi sangat murah, yaitu hanya 3 dinar Libya (2,5 dollar AS) per 20 liter,” ungkap Majdi.

Akibat kenaikan drastis harga BBM para taksi terpaksa menaikkan tarif taksinya. Naik taksi dalam jarak dekat saja minimal para sopir taksi mengenakan ongkos 10 dinar Libya (sekitar 8 dollar AS).

Selama ini suplai BBM di Tripoli berasal dari kilang minyak di Zawiyah, sekitar 50 kilometer di barat Tripoli. Namun, sejak kota Zawiyah jatuh ke tangan pasukan oposisi, dua pekan lalu, suplai bensin dari Zawiyah ikut terhenti. Pihak NTC beralasan, kilang minyak Zawiyah belum operasi saat ini karena para petugasnya dari loyalis Khadafy dan lari setelah Zawiyah berada di bawah kontrol oposisi.

NTC selalu berjanji akan segera mengoperasikan kembali kilang minyak Zawiyah untuk mengatasi krisis BBM di kota Tripoli.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com