Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

8 Juta Pemudik Akan Bergerak

Kompas.com - 22/08/2011, 04:35 WIB

Kepala Satuan Tugas Penanganan Arus Mudik Cabang Jalan Tol Jakarta-Cikampek PT Jasa Marga Mulyono mengatakan, arus pemudik yang melewati jalan tol Jakarta-Cikampek diprediksi meningkat mulai Senin (22/8) atau H-10. Sementara puncaknya terjadi pada Jumat (26/8) dan Sabtu (27/8).

Jumlah kendaraan, yang melewati Gerbang Tol Cikarang Utama diperkirakan meningkat sekitar 27 persen, yaitu mencapai 73.485 kendaraan. ”Puncak arus balik diperkirakan H+3,” kata Mulyono, yang didampingi Kepala Cabang Jalan Tol Jakarta-Cikampek PT Jasa Marga Budi Pramono.

Adapun angkutan berat dan truk, mulai Jumat (26/8) atau H-4, dilarang masuk jalan tol. Pelarangan itu tidak berlaku untuk truk pengangkut bahan kebutuhan pokok dan BBM.

Budi mengatakan, pemudik tujuan Cirebon dan Jateng dapat menghindari kepadatan di jalur utara (Cikampek-Pamanukan- Pegaden-Jatibarang) dengan melintasi jalur tengah (Sadang-Subang-Cikamurang-Kadipaten- Palimanan-Kanci) atau jalur selatan (Tol Purbaleunyi-Padalarang-Cileunyi-Sumedang-Kadipaten-Kanci atau Cileunyi-Tasik).

Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) menilai, pelayanan angkutan Lebaran tahun 2011 tanpa perbaikan. ”Dari data moda transportasi mudik yang ditampilkan pemerintah dan operator, malah terlihat bakal terjadi penurunan pelayanan kepada pemudik,” kata Wakil Ketua Umum MTI Darmaningtyas. Pemerintah seperti tidak belajar dari tahun sebelumnya.

Ketua Umum MTI Profesor Danang Parikesit menilai, persiapan pemerintah kurang. Danang mencontohkan penolakan PT Kereta Api Indonesia (KAI) mengoperasikan secara utuh kereta komunitas motor hanya karena komunikasi yang buruk. ”PT KAI jelas adalah perusahaan yang mencari laba. Jadi, masalahnya adalah uang. Jika ada kebijakan kuat dari pemerintah, pasti uangnya tersedia,” kata Danang.

(AST/RYO/NDY/COK/PIN/GAL/IVV)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com