Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pakistan Sasaran Balas Dendam

Kompas.com - 14/05/2011, 04:52 WIB

Jumat pagi, para kadet ini bersiap-siap mengawali libur 10 hari setelah menjalani program latihan yang melelahkan. Mereka akan pulang ke rumah masing-masing.

”Saya sedang duduk di dalam van, menunggu teman saya. Kami memakai baju santai dan semua sangat gembira karena akan bertemu keluarga masing-masing,” tutur Ahmad Ali, seorang kadet FC yang selamat, tetapi menderita luka-luka.

Tiba-tiba Ali mendengar seseorang meneriakkan ”Allahu Akbar” dan terjadi ledakan besar. ”Pundak saya seperti dihantam sesuatu dari belakang. Saat itu saya mendengar ledakan lain. Saya langsung keluar dari mobil. Saya terluka dan berdarah-darah,” tutur Ali.

Menurut Kepala Kepolisian Distrik Charsadda, Nisar Khan Marwat, pengebom pertama datang mengendarai sepeda motor dan langsung meledakkan rompi bomnya di tengah-tengah kerumunan para kadet. ”Saat anggota FC lain datang untuk menolong teman-temannya yang terluka, pengebom kedua datang menggunakan sepeda motor dan langsung meledakkan diri,” katanya.

Kehancuran mematikan

Ledakan itu menghancurkan sedikitnya 10 van yang akan ditumpangi para kadet.

”Saat saya sadar, kehancuran terlihat di mana-mana. Para kadet yang terbaring di tanah menjerit dan menangis minta tolong. Keadaannya sangat mengerikan,” kata Hidayat Noor (25), seorang petugas penjaga sekolah kadet tersebut, yang sempat pingsan terkena ledakan.

Ini adalah serangan bom bunuh diri terbesar di Pakistan tahun ini dan merupakan serangan paling mematikan setelah 9 Juli 2010 saat seorang pengebom bunuh diri menewaskan 105 orang di Mohmand, kota di kawasan pusat aktivitas Al Qaeda.

Secara organisasi dan tujuan gerakan, Al Qaeda berbeda dengan Taliban. Meski demikian, dua organisasi militan itu memiliki kedekatan hubungan. Taliban di Afganistan melindungi Osama bin Laden selama bertahun-tahun.

Pekan lalu, Taliban mengancam akan menyerang aparat keamanan di Afganistan dan Pakistan untuk membalas dendam kematian Osama.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com