Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perompak Somalia: Uang "OK", Tempe "No"

Kompas.com - 09/05/2011, 05:24 WIB

Akhirnya, setelah Sinar Kudus dikuasai keenam perompak yang mampu memanjat kapal hanya dalam hitungan detik itu, mereka langsung memanggil teman-teman mereka. Yang berkumpul di kapal mencapai 60 orang. Mereka sempat menjadikan MV Sinar Kudus sebagai kapal induk untuk merampok kapal lain yang melintas. Namun, mereka memutuskan untuk meminta uang tebusan setelah mengetahui nilai kargo yang dibawa MV Sinar Kudus, yakni Rp 1,6 triliun.

Mengenai uang tebusan, jumlahnya belum diketahui secara pasti. Masbukhin menolak menyebutkannya dengan alasan masih ada 27 orang Indonesia yang disandera di 11 kapal lain. ”Saya takut nilai ini menjadi patokan buat mereka untuk meminta uang tebusan,” katanya.

Meski demikian, Masbukhin sempat menyebutkan, MV Irene milik Yunani yang juga disandera akhirnya dibebaskan setelah membayar uang tebusan 13 juta dollar AS atau Rp 110 miliar. Nakhoda MV Sinar Kudus Slamet Djuhari mengatakan, uang tebusan mencapai 3 juta dollar AS atau Rp 25,5 miliar. Adapun Sugianto mengatakan, uang tebusannya sebesar Rp 39 miliar.

Saat ini di Laut Arab masih ada 11 kapal yang disandera perompak Somalia. Salah satunya adalah MV Gemini milik Singapura. Di kapal itu ada 13 warga negara Indonesia (WNI), sedangkan di 10 kapal lain terdapat 14 WNI.

Kini pengalaman disandera perompak tinggal kenangan. Sekarang semua ABK telah berkumpul kembali dengan keluarga mereka. Sahid Al Fatah (32), juru masak utama di MV Sinar Kudus, kini sudah merasakan semur jengkol kesukaannya bersama istrinya, Neni Setiati, dan kedua putrinya. Sebagian besar ABK itu mengaku belum tahu apakah mereka trauma untuk berlayar melintas di Laut Arab lagi. ”Lihat nanti saja, sekarang saya mau libur dulu,” kata Slamet Djuhari.

Kepulangan ABK di rumah masing-masing disambut gembira oleh keluarga.

(NIK/PIN/NDY/EGI/ARN)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com