Osama diperkirakan mendapat warisan sekitar 250 juta dollar AS. Osama berhasil mengembangkan uang warisan itu melalui perusahaan-perusahaan yang didirikan di mancanegara. Osama diperkirakan memiliki 70 hingga 80 perusahaan di mancanegara dengan berbagai nama samaran.
Ketika berada di Sudan (1991-1996), Osama mendirikan perusahaan Hijrah di bidang kontraktor. Perusahaan tersebut meraih keuntungan besar dari proyek-proyek penting di Sudan, seperti jalan raya dan infrastruktur lainnya.
Di Sudan, Osama mendirikan pula Bank Islam Utara tahun 1991 dan dua perusahaan ekspor-impor bernama Oudah dan Taba. Dua perusahaan ini memonopoli bisnis ekspor jagung dan kurma Sudan tahun 1990-an. Osama juga membangun perusahaan pengawetan ikan di kota pantai Mombasa, Kenya, tahun 1994.
Laba perusahaan itu diduga digunakan dalam operasi teroris di Afrika Timur.
Osama diduga mengalirkan dana ke rekening-rekening kecil atas nama orang lain di Pakistan, Afganistan, Yaman, Sudan, Filipina, Malaysia, Turki, dan Arab Teluk.
Osama memiliki organisasi dengan sistem yang sangat rapi dalam proses pencairan dana. Kucuran dana dari Osama hingga ke operator lapangan harus melalui enam mediator sehingga sangat sulit dilacak.
Seorang wanita, seperti dikutip majalah Arab Saudi, Al Majalah, mengungkapkan pernah mentransfer dana milik Osama sebesar 30 juta dollar AS dari bank di Swiss, Perancis, dan Monako. Dana itu dialirkan dari bank ke beberapa rekening perorangan atau lembaga sosial di mancanegara secara bertangga hingga sampai ke si pelaku lapangan.
Dia ditengarai memiliki dana 3,2 juta dollar AS di salah satu bank di Kuala Lumpur pada tahun 2001. Jaringan dana Osama diduga merambah ke 25 negara di Eropa, AS, Afrika, Amerika Latin, hingga Asia.
Tentu sangat sulit melacak bagaimana nasib dana segar milik Osama di bank dan lembaga keuangan mancanegara itu saat ini. Suatu hal yang pasti, dana-dana itu dipakai untuk membiayai perlawanan pada pendudukan Uni Soviet di Afganistan.
Pada era pendudukan Uni Soviet di Afganistan, Osama membiayai pembelian senjata AK-47, rudal antipesawat Stinger buatan AS, hingga akomodasi sukarelawan di kamp-kamp militer. Saat ini, jaringan Osama membiayai pengiriman mata-mata ke calon tempat operasi hingga pembinaan sel-sel tidur di Afrika, Eropa, Asia, dan AS.