Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Putra Ke-17 dari 52 Anak Seorang Pengusaha Kaya

Kompas.com - 03/05/2011, 04:12 WIB

Osama bin Laden lahir pada 10 Maret 1957 di Riyadh, Arab Saudi. Dia adalah putra seorang kontraktor dan pebisnis properti kaya raya dan putra ke-17 dari 52 bersaudara. Osama meraih gelar sarjana ekonomi dari Universitas King Abdul Aziz, Jeddah, dan dipercaya sebagai manajer di perusahaan bapaknya.

Dari bapaknya, Mohamed bin Laden, Osama serta saudara dan saudarinya mendapat harta yang banyak. Ini membuat Osama bisa membantu pejuang Afganistan melawan Uni Soviet.

Pada 1984, Osama mendirikan lembaga dakwah (disebut pusat pelayanan) dan kamp militer (dinamakan kamp Farouk). Kamp Farouk tersebut dijadikan tempat latihan militer bagi sukarelawan Afganistan dan mancanegara. Saat itu, AS membantu Osama memerangi pasukan pendudukan Uni Soviet di Afganistan.

Pada 1988, pengaruh Osama menguat di Afganistan. Dia merekrut banyak sukarelawan bersenjata untuk digembleng mental dan ideologi serta kemampuan militer. Mundurnya Uni Soviet dari Afganistan pada 1989 membuat Osama seperti pahlawan Afganistan.

Namun, pada 1990, terjadi perang saudara para mujahidin. Osama pergi ke Sudan. Pemerintah Sudan mendapat tekanan luar biasa dari AS agar mengusir Osama. Dia kembali ke Afganistan pada 1996. Dia memiliki hubungan kuat dengan Taliban yang menguasai Afganistan. Sejak itu, Osama berada di bawah perlindungan Taliban dan mengumumkan perang terhadap AS.

Gandeng Zawahiri

Pada Februari 1998, Osama dan Ayman Zawahiri bergabung melawan AS dan mulai melakukan serangan atas sasaran AS. Al Qaeda terlibat serangan Kedutaan AS di Nairobi, Kenya, dan di Dar Es Salaam, Tanzania, pada Agustus 1998.

Al Qaeda kemudian terlibat lagi dalam serangan kapal perang AS, USS Cole, di Aden, Yaman, pada Oktober 2000. Puncaknya adalah serangan di New York dan Washington DC pada 11 September 2001 yang menewaskan 3.000 warga AS. Ini adalah hasil pengaruh fatwa Osama dan Ayman Zawahiri pada Februari 1998 agar pengikutnya membunuh warga AS dan Barat di mana saja.

Pasca-11 September 2001, Osama sering mengirim pesan politik agar serangan atas sasaran AS digencarkan karena ketidakadilan yang dialami Islam, juga dukungan Barat terhadap rezim-rezim represif.

Kekuatan uang memegang peran sentral dalam menggerakkan aktivitas teroris. Karena dana segar, Osama bisa menggelar operasi teroris. Kekayaan Osama untuk pendanaan aktivitas teroris didapat dari warisan orangtua hingga hasil investasi di berbagai negara.

Osama diperkirakan mendapat warisan sekitar 250 juta dollar AS. Osama berhasil mengembangkan uang warisan itu melalui perusahaan-perusahaan yang didirikan di mancanegara. Osama diperkirakan memiliki 70 hingga 80 perusahaan di mancanegara dengan berbagai nama samaran.

Ketika berada di Sudan (1991-1996), Osama mendirikan perusahaan Hijrah di bidang kontraktor. Perusahaan tersebut meraih keuntungan besar dari proyek-proyek penting di Sudan, seperti jalan raya dan infrastruktur lainnya.

Di Sudan, Osama mendirikan pula Bank Islam Utara tahun 1991 dan dua perusahaan ekspor-impor bernama Oudah dan Taba. Dua perusahaan ini memonopoli bisnis ekspor jagung dan kurma Sudan tahun 1990-an. Osama juga membangun perusahaan pengawetan ikan di kota pantai Mombasa, Kenya, tahun 1994.

Laba perusahaan itu diduga digunakan dalam operasi teroris di Afrika Timur.

Osama diduga mengalirkan dana ke rekening-rekening kecil atas nama orang lain di Pakistan, Afganistan, Yaman, Sudan, Filipina, Malaysia, Turki, dan Arab Teluk.

Osama memiliki organisasi dengan sistem yang sangat rapi dalam proses pencairan dana. Kucuran dana dari Osama hingga ke operator lapangan harus melalui enam mediator sehingga sangat sulit dilacak.

Seorang wanita, seperti dikutip majalah Arab Saudi, Al Majalah, mengungkapkan pernah mentransfer dana milik Osama sebesar 30 juta dollar AS dari bank di Swiss, Perancis, dan Monako. Dana itu dialirkan dari bank ke beberapa rekening perorangan atau lembaga sosial di mancanegara secara bertangga hingga sampai ke si pelaku lapangan.

Ada dana di Malaysia?

Dia ditengarai memiliki dana 3,2 juta dollar AS di salah satu bank di Kuala Lumpur pada tahun 2001. Jaringan dana Osama diduga merambah ke 25 negara di Eropa, AS, Afrika, Amerika Latin, hingga Asia.

Tentu sangat sulit melacak bagaimana nasib dana segar milik Osama di bank dan lembaga keuangan mancanegara itu saat ini. Suatu hal yang pasti, dana-dana itu dipakai untuk membiayai perlawanan pada pendudukan Uni Soviet di Afganistan.

Pada era pendudukan Uni Soviet di Afganistan, Osama membiayai pembelian senjata AK-47, rudal antipesawat Stinger buatan AS, hingga akomodasi sukarelawan di kamp-kamp militer. Saat ini, jaringan Osama membiayai pengiriman mata-mata ke calon tempat operasi hingga pembinaan sel-sel tidur di Afrika, Eropa, Asia, dan AS. (mth)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com