Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Oposisi Siapkan Pemerintahan

Kompas.com - 29/03/2011, 04:07 WIB

Dari 31 anggota PTNC, 13 orang di antaranya sudah diumumkan ke publik. Selebihnya belum karena mereka masih berada di kota-kota yang sedang dikuasai pasukan loyalis Khadafy. Jika diumumkan, dikhawatirkan mereka akan menjadi target serangan, penculikan, dan bahkan bisa dibunuh para loyalis.

Setiap anggota komite dewan bertanggung jawab membuat laporan tentang perkembangan kota-kota yang telah dikuasai oposisi dan langkah apa yang akan dilakukan selanjutnya. ”Lebih atau kurang, kami ingin mengurus semua hal yang bisa diterima di kota-kota yang telah dibebaskan,” kata Bugaighis.

Mustafa Gheriani, rekan satu komite Bugaighis, menuturkan, PTNC seperti sebuah badan legislatif. Badan eksekutif baru akan menjadi pemerintahan transisi yang dapat diumumkan sebelum atau ketika Tripoli dapat direbut oposisi dari tangan Khadafy. Ia ingin badan eksekutif itu dapat segera dibentuk.

Guru besar

Kabinet baru itu diperkirakan akan dipimpin Mahmud Jibril, seorang guru besar. Ia pernah menjadi wakil oposisi untuk menemui Menteri Luar Negeri AS Hillary Clinton dan Presiden Perancis Nicolas Sarkozy awal bulan ini. Menteri Pertahanan mungkin dijabat Omar al-Hariri. Diplomat dan mantan Menteri Ekonomi Libya Ali Essawi menjadi Menteri Luar Negeri.

PTNC juga masih menimbang siapa sosok yang tepat menjabat Menteri Informasi dan menteri lainnya. Setelah pemerintah resmi diumumkan, prioritas utama akan berhubungan dengan ekspor minyak, sumber pendapatan, dan penyusunan konstitusi baru. Juga gaji pegawai yang dua bulan ini belum diterimakan.

Di PTNC sebenarnya masih ada beberapa tokoh yang awalnya kurang setuju dengan pembentukan pemerintahan persiapan karena Khadafy masih kuat menguasai sebagian kota di Libya barat. ”PTNC masih ada, dan itu simbol persatuan,” kata Bugaighis. Semakin banyak wilayah jatuh ke oposisi, politisi Libya barat bisa ikut dalam pemerintahan.

(AFP/AP/REUTERS/CAL)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com