Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Permukiman Warga Terbakar

Kompas.com - 02/03/2011, 03:31 WIB

Menurut salah seorang warga, Zaenal (40), kebakaran itu cepat merembet karena angin bertiup cukup kencang. Selain itu, api juga merembet lewat jaringan listrik.

Juru bicara Kepolisian Sektor Metro Penjaringan, Ajun Komisaris Teddy Hartanto, mengatakan, kebakaran itu diduga akibat korsleting listrik. Hal itu karena api muncul dari tengah permukiman.

Sebagian warga pun mengaku tak sedikit di antara mereka yang menggunakan satu jaringan listrik untuk disalurkan ke beberapa rumah. Hal itu karena rumah mereka saling berimpitan dan rata-rata berukuran 3 meter x 3 meter hingga 6 meter x 6 meter.

Maryati (60), salah satu warga, mengakui, dia ikut menyambungkan listrik dari rumah anaknya dengan kabel tanpa melalui operator PT PLN. ”Di sini sudah biasa menyalurkan listrik dari rumah tetangga dan selama ini pun aman,” katanya.

Kendala

Sementara itu, Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana DKI Jakarta Paimin Napitupulu mengatakan, kendala utama yang dihadapi dalam mengatasi kebakaran hampir sama dengan tahun-tahun sebelumnya. Kendala itu, antara lain karena perumahan padat penduduk, mobil yang parkir di jalan, dan portal di perumahan.

”Hambatan itu yang membuat kami sulit memadamkan api dengan cepat,” kata Napitupulu seusai peringatan Hari Ulang Tahun Ke-92 Dinas Pemadam Kebakaran DKI Jakarta di Silang Monas, Selasa (1/3).

Hambatan lain yang dihadapi adalah jumlah personel dan peralatan kerja yang sudah tua.

”Kami kekurangan 3.000 personel. Saat ini memang sedang rekrutmen dan kami sudah mempunyai lembaga pendidikannya,” kata Napitupulu.

Tahun ini direncanakan ada anggaran untuk peremajaan mobil pemadam yang sudah tua. Selain itu, juga untuk memodernkan peralatan yang ada.

”Saat ini kami sudah memiliki alat baru yang mampu menjangkau gedung setinggi 55 meter, tetapi jumlahnya baru satu,” kata dia.

Dalam kesempatan itu, Wakil Gubernur DKI Jakarta Prijanto juga meresmikan Badan Penanggulangan Bencana Daerah DKI Jakarta. (ARN/MDN)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com