Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korban Berjatuhan

Kompas.com - 20/02/2011, 03:17 WIB

Sebaliknya, situasi di Benghazi bertambah tegang karena polisi tak lagi terlihat di jalan-jalan dan perkampungan. Warga pun membuat patroli lingkungan karena khawatir serangan dari kelompok pendukung Khadafy.

”Kami tak melihat seorang pun polisi di jalan. Warga terpaksa menjaga rumah dan lingkungannya masing-masing,” ujar pengacara di Benghazi yang tak mau disebut identitasnya.

Kecaman

Sikap keras rezim Khadafy mengundang kecaman internasional. Menteri Luar Negeri Inggris William Hague mencela upaya memberantas pengunjuk rasa itu sebagai ”tak dapat diterima dan menakutkan”.

Inggris mengecam keras penggunaan senjata berat dan penembak jitu dalam menangani pengunjuk rasa. ”Saya mendesak pemerintah tak menggunakan kekerasan dan mengendalikan tentara,” ujar Hague.

”Absennya kamera televisi seharusnya tidak mengalihkan fokus dunia internasional dari tindakan Pemerintah Libya,” tambah Hague.

Kondisi yang memanas membuat Pemerintah Turki bersiap mengungsikan warganya dari Libya. Menteri Luar Negeri Turki Ahmet Davutoglu mengatakan, repatriasi warga Turki dari Libya akan segera dimulai Sabtu.

Dua penerbangan khusus meninggalkan Istanbul untuk menjemput sekitar 670 warga Turki. Pesawat itu juga membawa 1,5 ton bahan makanan untuk komunitas Turki yang tinggal di Benghazi.

Liga Arab menegaskan, rencana pertemuan tingkat tinggi di Baghdad, 29 Maret, harus jalan terus. Pernyataan ini menanggapi seruan Libya yang mendapat giliran menjadi Presiden Liga Arab, pekan lalu, untuk menunda pertemuan.

Namun, Sekretariat Kantor Pusat Liga Arab di Kairo menyatakan belum menerima permintaan resmi untuk menunda pertemuan tingkat tinggi itu.

”Kami menekankan pentingnya pertemuan itu berlangsung sesuai jadwal. Diperlukan kerja sama intensif untuk mengatasi perkembangan memilukan yang dihadapi dunia Arab,” ujar Liga Arab. (AP/AFP/REUTERS/WAS)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com