Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Unjuk Rasa Hambat Evakuasi

Kompas.com - 02/02/2011, 02:31 WIB

Kairo, Kompas - Mandeknya sekitar 80 persen aktivitas kota Kairo, Mesir, akibat aksi unjuk rasa jutaan warganya yang memaksa turun Presiden Hosni Mubarak, berdampak sulitnya KBRI Kairo mencari bus sewaan guna mengangkut WNI dari tempat penampungan menuju Bandara Kairo untuk dievakuasi ke Indonesia.

Wartawan Kompas Musthafa Abd Rahman di Kairo melaporkan, selain aksi-aksi pencegatan dengan dalih keamanan di jalanan Kairo, jam malam yang diberlakukan mulai pukul 15.00 sampai pukul 07.00 juga membuat kehidupan di Mesir menjadi dibatasi 7 jam.

Ditambah lagi jutaan warga Mesir yang mengarus dari lapangan Tahrir di Kairo menuju Istana Presiden yang jaraknya 40 kilometer untuk memaksa Presiden Mubarak turun, merupakan hambatan tersendiri bagi upaya evakuasi.

”Saya sudah menaikkan tawaran harga sewa bus hingga tiga sampai empat kali lipat dari harga normal untuk mengangkut WNI dari Nasr City ke Bandara Udara Internasional Kairo, tetapi tidak ada satu pun perusahaan transportasi yang mau menyewakan busnya, dengan alasan keamanan,” ungkap pejabat konsuler KBRI Abdullah kepada Kompas. Sudah ditawarkan sampai 3.000 pound Mesir (sekitar Rp 4,8 juta) dari normalnya cuma Rp 1,2 juta, tetap tak ada perusahaan bus yang sanggup mengangkut.

Akhirnya, lanjut Abdullah, KBRI terpaksa mengerahkan semua kendaraan KBRI sendiri untuk mengangkut para WNI ke bandara. Seorang istri staf KBRI, Maya, yang ikut evakuasi ke Indonesia mengungkapkan, terpaksa ikut evakuasi ke Indonesia karena takut dan apalagi para tetangga ikut evakuasi semua.

8 jam di Jeddah

Pesawat pertama untuk evakuasi, sebuah Boeing 747-400 berkapasitas 450 orang milik maskapai penerbangan Garuda Indonesia Airways, sudah diberangkatkan dari Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, Senin lewat tengah malam, hanya memuat 19 orang terdiri dari lima wartawan, pejabat dari Kemhub, Kemlu, Kemkes dan Kemnaker yang dipimpin Marsekal Madya Sukirno KS.

Pesawat tidak langsung ke Kairo, tetapi menunggu di Jeddah, Arab Saudi, selama sekitar 8 jam, sebelum bertolak ke Kairo dengan waktu tempuh 1 jam 55 menit.

Rombongan pertama yang dievakuasi berjumlah sekitar 400 WNI, diutamakan wanita dan anak-anak. Kembali bertolak dari Kairo menjelang tengah malam waktu setempat, dan diperkirakan tiba kembali di Tanah Air Rabu siang.

Menurut Ketua Satgas Evakuasi WNI Hassan Wirajuda, yang juga mantan Menlu RI dan pernah pula menjadi Dubes RI di Kairo pada tahun 1990-an, setelah pesawat pertama berhasil melaksanakan tugas, akan disusul dua pesawat lagi untuk keperluan evakuasi. Yakni pesawat Boeing 747-400 milik Lion Air serta sebuah Airbus 320 milik Batavia Air.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com