Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setelah Bunaken, Tomohon...

Kompas.com - 01/05/2010, 10:25 WIB

Ketua PHRI Sulut Johny Licke mengatakan, percuma potensi besar jika kinerja pelaku pariwisata asal jadi. ”Sesungguhnya banyak turis mengeluh karena obyek-obyek pariwisata menarik tidak dilengkapi dengan infrastruktur jalan ataupun transportasi yang layak. Contohnya Bunaken,” katanya.

Untuk ke Bunaken, banyak turis mengeluh karena mobilitas angkutan laut yang minim sehingga pariwisata menjadi mahal. ”Bayangkan jika setiap ke Bunaken, orang harus mencarter perahu motor Rp 500.000 hingga Rp 1 juta sekali jalan,” katanya.

Yang pasti, pariwisata Sulut mengalami guncangan setelah perusahaan penerbangan Air Asia, yang menerbangi rute Kuala Lumpur-Manado, menghentikan aktivitasnya pada Maret lalu. Sebelumnya, Sriwijaya Air yang menerbangi Manado-Davao juga terhenti.

Untungnya masih ada Silk Air yang terbang ke Manado dari Singapura empat kali seminggu. Namun, terhentinya dua penerbangan internasional itu setidaknya telah menutup pintu keluar masuk Manado secara langsung yang membuat pejabat di sana pusing tujuh keliling.

Sangat disayangkan, potensi pariwisata besar, tetapi pengelolaan potensi sangat lemah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com