Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setelah Bunaken, Tomohon...

Kompas.com - 01/05/2010, 10:25 WIB

Majalah National Geographic pada 2005 sempat membuat laporan khusus tentang keunikan alam bawah laut Selat Lembeh. Bahkan, sejumlah lembaga swadaya masyarakat yang bergerak di lingkungan hidup kelas dunia mengklaim wilayah Selat Lembeh sebagai wilayah yang harus dikonservasi dan dilindungi dari kerakusan tangan-tangan jahil.

Selain itu, Sulut juga masih menyimpan Gunung Api Ruang yang terletak di bawah laut di Kabupaten Sitaro. Di lokasi Gunung Api Ruang, para penyelam Jerman dan Perancis seolah-olah lupa terhadap seluruh keramaian dunia pada saat mereka menyelam, mendekati wilayah kawah gunung yang terletak di bawah laut.

Kekayaan alam laut dan bahari Sulut masih dilengkapi dengan Pantai Porodisa di perairan Lirung, Kabupaten Kepulauan Talaud. Orang Talaud menyebut pantai itu sebagai Pantai Porodisa.

Penyebutan nama Porodisa dimulai oleh pelaut Portugis ketika pertama kali mendekati perairan Lirung. Ketika itu, mereka menemukan panorama alam yang sangat indah. Hingga kini, sebutan Porodisa masih saja digunakan setiap warga Talaud. Di Kabupaten Talaud, setiap Mei digelar pesta budaya Mane’e, kegiatan menangkap ikan menggunakan janur kuning.

Pada 2009, pariwisata Sulut mencatat lompatan dari angka kunjungan wisatawan mancanegara dan wisatawan domestik yang naik dua kali lipat. Sulawesi Utara memiliki 503 obyek wisata budaya, alam, dan laut.

Kepala Dinas Pariwisata Sulut, Fredrik Rotinsulu di Manado menyebutkan, angka kunjungan turis asing mencapai 78.203 orang pada 2009. Pada 2008, jumlahnya hanya sekitar 32.760 orang. Rotinsulu mengatakan, kenaikan angka kunjungan wisatawan mancanegara dan wisatawan domestik terjadi pada lama tinggal dan jumlah uang yang dibelanjakan. Jika pada 2008 lama tinggal tiga hari, kini menjadi empat hari. Uang yang dibelanjakan turis asing sekitar Rp 1,5 juta setiap hari setiap orang, sedangkan wisatawan domestik Rp 750.000 sehingga total uang yang dibelanjakan para turis asing dan turis lokal Rp 3,7 triliun.

Kenaikan angka kunjungan wisata itu dipicu oleh pelaksanaan konferensi kelautan dunia Mei lalu, dilanjutkan Sail Bunaken pada Agustus.

Rotinsulu merasa yakin angka kunjungan wisatawan mancanegara dan wisatawan domestik bertambah lebih banyak pada 2010 dengan sejumlah kalender kegiatan internasional di bidang Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition (MICE) dan wisata. ”Untuk MICE, Manado punya fasilitas tiga gedung convention (konvensi) yang dapat menampung 3.000 hingga 5.000 orang,” katanya.

Akan tetapi, keyakinan Rotinsulu, seorang dokter hewan, tidak didasarkan pada program kerjanya. Ia mengatakan, program pariwisata terbatas pada anggaran APBD. Oleh karena itu, proyek pariwisata diserahkan kepada kabupaten dan kota.

Infrastruktur

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com