Srinagar, Selasa
Proyek jalan sepanjang 8 kilometer itu dibangun di kawasan terpencil, Demchok, di wilayah Ladakh, yang mayoritas warganya adalah pemeluk Buddha, dekat dengan Garis Kontrol Nyata (LAC) India-China, yang memisahkan wilayah Kashmir India dan wilayah China.
”Pekerjaan konstruksi jalan telah dihentikan oleh Angkatan Darat China, yang mengatakan bahwa wilayah itu milik mereka dan jalan tidak akan dibangun. Jalan itu sebenarnya berada di wilayah India,” kata Tsering Dorjay, Kepala Konselor untuk Dewan Pembangunan Wilayah Otonomi Bukit Ladakh.
Seorang pejabat Pemerintah India dari Leh, ibu kota Ladakh, mengungkapkan, jalan itu dibangun untuk warga setempat menyusul tuntutan terus-menerus yang disampaikan warga. Akan tetapi, pekerjaan itu dihentikan tiga bulan lalu.
”Kami sudah membangun jalan sepanjang 4 kilometer, ketika China datang dan meminta pekerjaan dihentikan. Kami sudah memberitahukan Pemerintah India mengenai hal ini,” jelas Ketua Menteri Negara Bagian Omar Abdullah.
Menteri Pembangunan Pedesaan Jammu Kashmir Ali Mohammad Sagar mengatakan, mereka menunggu karena ini masalah sensitif. ”Mereka tidak ingin menciptakan masalah bagi pemerintah negara bagian ataupun pemerintah pusat. Jadi, mereka harus menunggu hingga ada perintah selanjutnya,” ujarnya, Selasa (1/12).
Ketegangan India-China meningkat belakangan ini di wilayah Kashmir terkait dugaan penyusupan oleh tentara China. Kunjungan Dalai Lama dan Perdana Menteri Manmohan Singh ke Negara Bagian Arunachal Pradesh, yang oleh China dianggap sebagai Tibet Selatan, menambah ketidakpercayaan di antara kedua macan raksasa Asia itu.
Badan intelijen India, RAW, telah melaporkan kepada pemerintah bahwa China secara simultan membangun dan memperbaiki 27 landasan pacu pesawat di Tibet. Menurut badan intelijen itu, landasan pacu itu akan digunakan hanya jika terjadi konflik dengan India karena hanya India musuh potensial China.
”Banyak dari 27 landasan militer itu baru dibangun, sedangkan lainnya diperluas. Ini memperlihatkan meningkatnya aktivitas China di wilayah perbatasan itu,” kata seorang pejabat senior India seperti dilansir Times of India.