Kairo, Kompas - Pertemuan utusan khusus Amerika Serikat untuk Timur Tengah, George Mitchell, dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berlangsung tiga jam, Selasa (28/7) di Jerusalem. Namun, keduanya gagal mencapai kesepakatan soal permukiman Yahudi di Tepi Barat.
Netanyahu bersikeras ingin terus membangun permukiman untuk mengakomodasi pertumbuhan penduduk. Netanyahu bahkan menolak mendiskusikan permukiman Yahudi di kota Jerusalem Timur.
AS menginginkan Israel menghentikan pembangunan semua permukiman karena merupakan hambatan besar bagi terwujudnya solusi dua negara yang kini sedang digalang AS.
”Pembicaraan Netanyahu dan Mitchell berlangsung positif. Mereka mendiskusikan banyak isu, termasuk isu permukiman Yahudi,” ungkap Kantor PM Israel.
Meski gagal mencapai kesepakatan, Netanyahu mengatakan, Israel akan berbuat apa saja untuk bisa menggalang proses perdamaian dengan Palestina.
Mitchell mengklaim telah mencapai kesepahaman tertentu untuk memulai proses perdamaian.
Gagalnya Mitchell dan Netanyahu mencapai kesepakatan soal permukiman Yahudi membuat upaya diplomasi AS di Timur Tengah mengalami pukulan telak.
Harian berbahasa Arab,
Dalam perundingan itu, AS berusaha membantu Israel dan Palestina untuk mencapai kesepakatan tentang perbatasan final, setelah itu baru dibahas masalah permukiman Yahudi.