Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Presiden Putin Ganti Menteri Pertahanannya?

Kompas.com - 15/05/2024, 10:33 WIB
Paramita Amaranggana,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

Sumber BBC,CNBC

SUDAH 12 tahun Sergei Shoigu menjadi menteri pertahanan Rusia. Tahun ini, ia secara resmi dipindahtugaskan. Sebagai gantinya, kini ia akan menjadi pemimpin Dewan Keamanan Rusia menggantikan Nikolai Patrushev dan posisi lamanya akan diisi Andrei Removich Belousov.

Belousov seorang ekonom yang lahir tahun 1959. Ia mendapat gelar bidang ekonominya dari Universitas Negeri Moskwa tahun 1981.

Di akhir tahun 1990-an, ia bekerja sebagai penasihat perdana menteri Rusia. Di tahun 2006, ia mendapatkan gelar PhD.

Kariernya terus berkembang, sampai tahun 2012 Belousov diangkat sebagai menteri pembangunan ekonomi. Di tahun berikutnya, ia menjadi ajudan Putin.

Baca juga: Ukraina Serang Fasilitas Energi Rusia Dekat Perbatasan

Pada tahun 2020, ia diangkat sebagai wakil pertama perdana menteri Rusia. Sejak saat itu, dirinya mendapat reputasi sebagai loyalis Putin. Ia juga dikabarkan menjadi satu-satunya anggota “rombongan ekonomi” presiden yang mendukung aneksasi Krimea tahun 2014.

Tak hanya itu, Belousov juga dianggap sebagai orang penting yang merancang ide-ide ekonomi yang diterapkan Kremlin dalam beberapa tahun terakhir. Ia dipandang sebagai salah satu ideolog utama di balik serangkaian agenda ambisius Putin saat ia baru memulai masa jabatan presiden keempatnya di tahun 2018.

Sebenarnya, di Rusia akhir-akhir ini memang banyak beredar rumor bahwa akan ada pergantian pejabat. Meski begitu, tak banyak yang menyangka bahwa Putin akan mengganti Shoigu dengan seorang ekonom sipil yang tidak memiliki latar belakang militer atau dinas keamanan.

Tak hanya Shoigu sudah bekerja dengan Putin lebih dari satu dekade, namun Shoigu juga merupakan pengikut setia Putin. Bahkan, keduanya dilaporkan pernah pergi memancing dan berburu bersama-sama.

Mengapa Putin Mengganti Shoigu?

Mengganti Shoigu dengan seorang ekonom yang paham keuangan justru merupakan hal yang masuk akal mengingat pengeluaran Rusia beberapa tahun akhir ini yang menggelembung akibat perang di Ukraina. Pengeluaran di bidang pertahanan telah meningkat menjadi 7 persen dari produk domestik bruto (GDP).

Baca juga: Putin Usul Gantikan Menhan Sergei Shoigu dengan Ekonom Sipil

Menunjuk seorang ekonom untuk menjadi menteri pertahanan dapat dipandang sebagai upaya Rusia dalam “mengawinkan” besarnya kebutuhan pertahanan Rusia dengan berkembangnya perekonomian yang berorientasi pada perang dan industri militer.

“Perombakan tingkat tinggi setelah pemilihan presiden Rusia ini sangat menunjukkan bahwa Putin mengambil langkah signifikan untuk memobilisasi basis ekonomi dan industri pertahanan Rusia untuk mendukung perang yang berkepanjangan di Ukraina dan mungkin mempersiapkan konfrontasi di masa depan dengan NATO,” kata para analis di Institut untuk Studi Perang (ISW) yang berbasis di Washington.

Terkait tidak adanya pengalaman militer, para analis berpendapat bahwa hal itu sebenarnya tidaklah aneh. Pendahulu Belousov, Shoigu, juga tidak memiliki pengalaman serupa sebelumnya. Begitu pula sebagian besar pendahulu Shoigu di bawah Putin juga tidak memiliki latar belakang militer.

Baca juga: Apartemen di Rusia Runtuh Kena Rudal Ukraina, 15 Tewas

Alih-alih melihat pengalaman militer, para analis ISW mencatat adanya kemungkinan besar bahwa Kremlin menginginkan Belousov dengan tujuan “mengintegrasikan dan menyederhanakan” basis industri pertahanan Rusia dengan kebijakan ekonomi dalam negeri yang lebih luas.

“Masa jabatan Belousov selama hampir satu dekade sebagai menteri ekonomi di pemerintahan federal Rusia dan keterlibatannya baru-baru ini dalam mengelola berbagai inovasi basis industri pertahanan dalam negeri dan proyek drone, mempersiapkannya dengan baik untuk memimpin aparat Kementerian Pertahanan Rusia yang sedang berjuang,” kata para analis ISW.

“Belousov memiliki reputasi yang lebih kuat sebagai teknokrat yang efektif, dan sumber orang dalam mengklaim bahwa dia memiliki hubungan positif dengan Putin.”

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Nasib Para Ibu Tunggal Afghanistan di Bawah Pemerintahan Taliban

Nasib Para Ibu Tunggal Afghanistan di Bawah Pemerintahan Taliban

Internasional
Netanyahu Bubarkan Kabinet Perang, Apa Dampaknya?

Netanyahu Bubarkan Kabinet Perang, Apa Dampaknya?

Internasional
Pejabat Hamas: Tak Ada yang Tahu Berapa Banyak Sandera Israel yang Masih Hidup

Pejabat Hamas: Tak Ada yang Tahu Berapa Banyak Sandera Israel yang Masih Hidup

Internasional
Rusia Kirim Kapal Perang Ke Kuba, untuk Apa?

Rusia Kirim Kapal Perang Ke Kuba, untuk Apa?

Internasional
Bagaimana Cara Barat Pakai Aset Rusia yang Dibekukan untuk Dukung Ukraina?

Bagaimana Cara Barat Pakai Aset Rusia yang Dibekukan untuk Dukung Ukraina?

Internasional
Invasi Rusia ke Ukraina Menimbulkan Emisi Karbon yang Besar

Invasi Rusia ke Ukraina Menimbulkan Emisi Karbon yang Besar

Internasional
Inilah Poin-poin Perdebatan dalam Negosiasi Gencatan Senjata Israel-Hamas

Inilah Poin-poin Perdebatan dalam Negosiasi Gencatan Senjata Israel-Hamas

Internasional
Upaya Pemulihan Keamanan di Ekuador Picu Kekhawatiran Terkait HAM

Upaya Pemulihan Keamanan di Ekuador Picu Kekhawatiran Terkait HAM

Internasional
Gelombang Partai Ultra Kanan Menjungkirbalikkan Politik Nasional Eropa

Gelombang Partai Ultra Kanan Menjungkirbalikkan Politik Nasional Eropa

Internasional
Hunter Biden Dinyatakan Bersalah, Apa Dampaknya bagi Joe Biden?

Hunter Biden Dinyatakan Bersalah, Apa Dampaknya bagi Joe Biden?

Internasional
Berbagai Cara Rusia Pakai Jalur Rahasia untuk Dapatkan Barang Impor

Berbagai Cara Rusia Pakai Jalur Rahasia untuk Dapatkan Barang Impor

Internasional
Bocoran Percakapan yang Diklaim dari Pemimpin Hamas Sebut Kematian Warga Sipil adalah 'Pengorbanan yang Perlu'

Bocoran Percakapan yang Diklaim dari Pemimpin Hamas Sebut Kematian Warga Sipil adalah "Pengorbanan yang Perlu"

Internasional
Sosok 6 Calon Presiden Iran untuk Menggantikan Raisi

Sosok 6 Calon Presiden Iran untuk Menggantikan Raisi

Internasional
UU Siber Nigeria Dijadikan Alat untuk Bungkam Suara Kritis

UU Siber Nigeria Dijadikan Alat untuk Bungkam Suara Kritis

Internasional
Bagaimana Operasi Penyelamatan 4 Sandera Israel di Gaza Berlangsung?

Bagaimana Operasi Penyelamatan 4 Sandera Israel di Gaza Berlangsung?

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com