Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sepak Terjang Alexei Navalny, Pemimpin Oposisi Rusia yang Tewas di Penjara

Kompas.com - 29/04/2024, 19:46 WIB
Paramita Amaranggana,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

DUA jurnalis Rusia, Konstantin Gabov dan Sergey Karelin, belum lama ini ditahan pihak berwenang Rusia atas dasar tuduhan aksi “ekstremisme”. Tuduhan ini bermula dari video-video YouTube di sebuah akun bernama Navalny LIVE yang dahulunya dijalankan oleh Alexei Navalny.

Gabov dan Karelin dituduh terlibat “dalam mempersiapkan materi foto dan video” untuk kebutuhan pembuatan video di akun YouTube tersebut. Jika terbukti bersalah, keduanya akan dijatuhi hukuman penjara selama minimal enam tahun.

Alexei Navalny, otak dibalik akun YouTube itu merupakan pemimpin gerakan oposisi terhadap pemerintahan Presiden Vladimir Putin di Rusia. Navalny dan orang-orang yang mendukungnya ditetapkan oleh otoritas Rusia sebagai kelompok ekstremis.

Baca juga: Istri Alexei Navalny Ikut Pilpres Rusia di Berlin

Navalny sudah tewas di penjara pada Februari lalu. Bukanya menyerah, para pengikutnya justru semakin geram terhadap Putin karena tersebarnya rumor bahwa kematian Navalny disebabkan oleh pembunuhan yang diperintahkan Putin.

Sampai saat ini, masih banyak pendukung Navalny yang tetap setia dan bahkan berdedikasi untuk meneruskan aksi Navalny. Mereka yang diketahui masih mendukung Navalny itu kerap jadi target penangkapan otoritas Rusia.

Pada Maret lalu, contohnya, fotografer Antonia Favorskaya ditahan atas tuduhan telah mengambil bagian dalam “organisasi ekstremis” karena ikut mengunggah konten di platform media sosial Navalny Foundation.

Siapa sebetulnya Alexei Navalny dan mengapa dirinya sangat ditentang oleh otoritas Rusia? 

Perjalanan Karir Politik Navalny

Lahir pada 4 Juni 1976, Alexei Navalny merupakan seorang pengacara, sekaligus aktivis anti-korupsi, dan politisi yang terkenal di kancah internasional sebagai kritikus Presiden Vladimir Putin.

Navalny mendapat gelar sarjana hukum tahun 1998 dari People’s Friendship University of Russia dan gelar ekonomi di tahun 2001 dari Financial University, universitas yang bergerak di bawah pemerintah Rusia. Ia mendapatkan gelar ekonominya sembari bekerja sebagai seorang pengacara.

Sebelum dapat gelar ekonomi, di tahun 2000, Navalny sempat bergabung dengan partai politik liberal demokratis, Yabloko. Tiga tahun itu, Navalny dikeluarkan dari Yabloko karena dinilai telah merusak partai dengan melakukan “aktivitas nasionalis”. Namun, Navalny membantah hal tersebut. Ia mengatakan, dirinya dikeluarkan dari Yabloko karena memiliki masalah personal dengan pemimpin partai tersebut.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com