Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Barbie, Boneka Plastik Paling Terkenal di Dunia

Kompas.com - 23/07/2023, 15:33 WIB
Aditya Jaya Iswara

Editor

Penulis: Sabine Kieselbach & Ulrike Sommer/DW Indonesia

KOMPAS.com - Film Barbie yang disutradarai Greta Gerwig sudah mendapat sorotan luas sebelum masuk tayang di bioskop. Tapi apa yang ada di balik kesuksesan boneka Barbie yang sekarang sudah mendunia?

Trailer pertama dari film Barbie yang disutradarai oleh Greta Gerwig memparodikan adegan pembuka Dawn of Man yang ikonik dari film sutradara Stanley Kubrick, 2001: A Space Odyssey (1968).

Diperankan oleh Margot Robbie, tampak Barbie berdiri di lanskap gurun: sebagai: ikon, seorang mahadewi, seorang perempuan super.

Baca juga: Vietnam Larang Film Barbie karena Tampilkan Peta Laut China Selatan

Dalam versi parodi trailer-nya Gerwig, anak perempuan yang sedang duduk dan bermain dengan boneka bayi kuno, kemudian membuang mainan mereka setelah Barbie muncul dengan mengenakan sepatu hak tinggi dan pakaian renang, lalu mengedipkan mata ke arah penonton dari atas kacamata hitamnya.

Penemu boneka plastik legendaris ini adalah Ruth Handler (1916-2002), yang dijuluki "Ibu Barbie".

Dia ketika itu merasa bosan dengan produksi boneka perempuan yang dirancang untuk putrinya, yang hanya menekankan peran perempuan sebagai ibu rumah tangga. Dia lalu menggagas figur boneka sebagai perempuan muda yang percaya diri, menarik, dan berkarier.

Ruth Handler dan figur boneka ciptaannya.AP PHOTO/ANDREW HARNIK via DW INDONESIA Ruth Handler dan figur boneka ciptaannya.
Dari garasi menjadi perusahaan industri

Ruth Handler berasal dari keluarga emigran Polandia-Yahudi. Bersama suaminya, Elliot, dan rekan bisnisnya Harold Matson, dia mendirikan perusahaan Mattel di sebuah garasi pada 1945.

Ketiganya memproduksi bingkai foto dan furnitur rumah boneka. Karena furnitur boneka laris manis, mereka lalu berspesialisasi dalam produksi berbagai mainan. Berawal di sebuah garasi, Mattel sekarang menjadi salah satu perusahaan mainan terkemuka di dunia.

Barbie digagas sebagai seorang wanita karier. Bukan hanya sebagai sekretaris, tetapi dokter, pilot, astronot, dan bahkan presiden Amerika Serikat--sesuatu yang dalam kenyataan belum pernah terwujud.

Semua figur Barbie, tentu saja, mengenakan pakaian yang sesuai dan serasi.

Susan Shapiro, seorang penggemar berat Barbie, menggambarkan pesan tersebut seperti ini: "Anda tidak harus menjadi seorang ibu yang merawat bayi-bayi kecil. Anda tidak harus menikah. Anda tidak harus memiliki ayah atau suami yang mendukung Anda."

"Anda dapat menghidupi diri sendiri. Anda dapat melakukan apa pun yang Anda inginkan. Anda dapat memiliki salah satu dari ratusan karier."

Barbie memiliki rumah dan mobil sendiri, di mana pendamping setianya, Ken, diizinkan duduk di kursi penumpang sejak 1961. Namun, Ken tidak pernah bisa mengimbangi pesonanya, dan Ryan Gosling yang memerankan Ken dalam film Barbie berkomentar: "Sepertinya apa pun yang saya lakukan, saya selalu nomor dua... saya hanya Ken."

Baca juga: Set Film Barbie Disebut Habiskan Banyak Warna Pink, Ganggu Pasokan Cat AS

Barbie dan pendamping setianya, Ken, diperankan oleh Ryan Gosling.WARNER BROS via DW INDONESIA Barbie dan pendamping setianya, Ken, diperankan oleh Ryan Gosling.
Pendorong feminisme dan diversitas, atau sekadar boneka penghasil uang?

Figur seorang perempuan yang berkarier dan mandiri secara finansial adalah sebuah provokasi bagi masyarakat di tahun 1950-an dan awal 1960-an yang masih konservatif.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pejabat Hamas: Tak Ada yang Tahu Berapa Banyak Sandera Israel yang Masih Hidup

Pejabat Hamas: Tak Ada yang Tahu Berapa Banyak Sandera Israel yang Masih Hidup

Internasional
Rusia Kirim Kapal Perang Ke Kuba, untuk Apa?

Rusia Kirim Kapal Perang Ke Kuba, untuk Apa?

Internasional
Bagaimana Cara Barat Pakai Aset Rusia yang Dibekukan untuk Dukung Ukraina?

Bagaimana Cara Barat Pakai Aset Rusia yang Dibekukan untuk Dukung Ukraina?

Internasional
Invasi Rusia ke Ukraina Menimbulkan Emisi Karbon yang Besar

Invasi Rusia ke Ukraina Menimbulkan Emisi Karbon yang Besar

Internasional
Inilah Poin-poin Perdebatan dalam Negosiasi Gencatan Senjata Israel-Hamas

Inilah Poin-poin Perdebatan dalam Negosiasi Gencatan Senjata Israel-Hamas

Internasional
Upaya Pemulihan Keamanan di Ekuador Picu Kekhawatiran Terkait HAM

Upaya Pemulihan Keamanan di Ekuador Picu Kekhawatiran Terkait HAM

Internasional
Gelombang Partai Ultra Kanan Menjungkirbalikkan Politik Nasional Eropa

Gelombang Partai Ultra Kanan Menjungkirbalikkan Politik Nasional Eropa

Internasional
Hunter Biden Dinyatakan Bersalah, Apa Dampaknya bagi Joe Biden?

Hunter Biden Dinyatakan Bersalah, Apa Dampaknya bagi Joe Biden?

Internasional
Berbagai Cara Rusia Pakai Jalur Rahasia untuk Dapatkan Barang Impor

Berbagai Cara Rusia Pakai Jalur Rahasia untuk Dapatkan Barang Impor

Internasional
Bocoran Percakapan yang Diklaim dari Pemimpin Hamas Sebut Kematian Warga Sipil adalah 'Pengorbanan yang Perlu'

Bocoran Percakapan yang Diklaim dari Pemimpin Hamas Sebut Kematian Warga Sipil adalah "Pengorbanan yang Perlu"

Internasional
Sosok 6 Calon Presiden Iran untuk Menggantikan Raisi

Sosok 6 Calon Presiden Iran untuk Menggantikan Raisi

Internasional
UU Siber Nigeria Dijadikan Alat untuk Bungkam Suara Kritis

UU Siber Nigeria Dijadikan Alat untuk Bungkam Suara Kritis

Internasional
Bagaimana Operasi Penyelamatan 4 Sandera Israel di Gaza Berlangsung?

Bagaimana Operasi Penyelamatan 4 Sandera Israel di Gaza Berlangsung?

Internasional
Narendra Modi Kembali Menangi Pemilu, Apa Artinya bagi Dunia?

Narendra Modi Kembali Menangi Pemilu, Apa Artinya bagi Dunia?

Internasional
Terputus dari Barat, Putin Melihat Peluang ke Timur

Terputus dari Barat, Putin Melihat Peluang ke Timur

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com