Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Yasser Arafat: Tokoh Perjanjian Damai untuk Tanah Palestina atas Konflik dengan Israel

Kompas.com - 15/05/2021, 13:11 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

KOMPAS.com - Yasser Arafat adalah ketua Organisasi Pembebasan Palestina dari 1969 hingga menjelang kematiannya pada 2004. Ia adalah tokoh dunia yang telah melalui periode penuh gejolak konflik Israel dan Pelastina, di mana bentrokan sering terjadi.

Yasser Arafat, pria kelahiran Kairo pada 1929. Empat puluh tahun kemudian, ia diangkat menjadi ketua Organisasi Pembebasan Palestina (PLO).

Sejak saat itu, ia berada di garis depan mewakili Palestina dalam perselisihan dengan Israel selama bertahun-tahun, sengketa perbatasan, gerakan pembebasan Palestina hingga upaya mencapai perjanjian damai.

Baca juga: Bisakah Pasukan Perdamaian PBB Langsung Terjun ke Palestina? Tidak Semudah Itu...

Arafat menandatangani pakta dengan Israel pada 1991, di Konferensi Madrid, dan bersama dengan para pemimpin Israel melakukan beberapa upaya untuk perdamaian abadi segera setelah itu, terutama melalui Kesepakatan Oslo (1993) dan KTT Camp David 2000.

Melalui Perjanjian Oslo, Arafat dan Yitzhak Rabin serta Shimon Peres dari Israel membentuk kesepakatan perdamaian bersama, tapi syarat yang ditetapkan tidak pernah diterapkan.

Hingga akhirnya, Arafat menyerahkan jabatannya sebagai ketua PLO pada 2003 dan meninggal di Paris pada 2004.

Pada 2013, para peneliti Swiss merilis laporan yang berisi bukti yang menunjukkan bahwa kematiannya akibat keracunan.

Baca juga: Kenapa Palestina Tidak Punya Tentara?

Awal hidup

Pada usia 4 tahun, Yasser Arafat telah ditinggal ibunya meninggal dan kemudian ia diasuh oleh paman dari ibunya di Yerusalem, menurut yang tercatat dalam biografi yang dilansir dari Biography

Setelah 4 tahun di Yerusalem, Arafat kembali ke Kairo untuk tinggal bersama ayahnya. Keduanya tidak pernah memiliki hubungan dekat.

Pada 1952, ayahnya meninggal, tapi menurut catatan biografinya, ia tidak hadir di pemakaman.

Saat masih remaja, Arafat yang berada di Kairo mulai menyelundupkan senjata ke Palestina untuk digunakan melawan orang-orang Yahudi dan Inggris, yang mengambil peran administratif di tanah Palestina.

Peran perlawanan itu kemudian ia jalani seumur hidupnya.

Arafat yang menempuh pendidikan di Universitas Faud I (sekarang Universitas Kairo), saat itu, memutuskan untuk bergabung dengan pasukan tanah air melawan orang-orang Yahudi dalam Perang Arab-Israel pada 1948.

Perang itu dimenangkan oleh kaum Yahudi Israel dan menjadi cikal bakal pendirian negara Israel. 

Baca juga: China Tuduh AS Abaikan Penderitaan Palestina dengan Blokir Pertemuan DK PBB

Fatah

Pada 1958, Arafat dan beberapa rekannya mendirikan Al-Fatah, jaringan bawah tanah yang mendorong perlawanan bersenjata melawan Israel di tanah air mereka.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Apa Tujuan Asli Putin Menginvasi Ukraina?

Apa Tujuan Asli Putin Menginvasi Ukraina?

Internasional
Siapa Ebrahim Raisi, Presiden Iran yang Tewas dalam Kecelakaan Helikopter?

Siapa Ebrahim Raisi, Presiden Iran yang Tewas dalam Kecelakaan Helikopter?

Internasional
Hubungan Israel-Mesir Memburuk Setelah Israel Duduki Perbatasan Rafah

Hubungan Israel-Mesir Memburuk Setelah Israel Duduki Perbatasan Rafah

Internasional
Minim Perlindungan, Tahanan di AS yang Jadi Buruh Rawan Kecelakaan Kerja

Minim Perlindungan, Tahanan di AS yang Jadi Buruh Rawan Kecelakaan Kerja

Internasional
Siapa 'Si Lalat' Mohamed Amra, Napi yang Kabur dalam Penyergapan Mobil Penjara di Prancis?

Siapa "Si Lalat" Mohamed Amra, Napi yang Kabur dalam Penyergapan Mobil Penjara di Prancis?

Internasional
Pemungutan Suara di Paris Bikin Pulau Milik Perancis di Pasifik Mencekam, Mengapa?

Pemungutan Suara di Paris Bikin Pulau Milik Perancis di Pasifik Mencekam, Mengapa?

Internasional
Perjalanan Hubungan Rusia-China dari Era Soviet sampai Saat Ini

Perjalanan Hubungan Rusia-China dari Era Soviet sampai Saat Ini

Internasional
Pertemanan Rusia-China Makin Erat di Tengah Tekanan Barat

Pertemanan Rusia-China Makin Erat di Tengah Tekanan Barat

Internasional
Praktik 'Deepfake' di China Marak, Youtuber Asal Ukraina Jadi Korban

Praktik "Deepfake" di China Marak, Youtuber Asal Ukraina Jadi Korban

Internasional
Mengenal Peristiwa Nakba, Hilangnya Tanah Air Palestina

Mengenal Peristiwa Nakba, Hilangnya Tanah Air Palestina

Internasional
Apa Itu UU ‘Agen Asing’ Georgia dan Mengapa Eropa Sangat Khawatir?

Apa Itu UU ‘Agen Asing’ Georgia dan Mengapa Eropa Sangat Khawatir?

Internasional
Mengapa Presiden Putin Ganti Menteri Pertahanannya?

Mengapa Presiden Putin Ganti Menteri Pertahanannya?

Internasional
Lebanon Cemas di Tengah Meningkatnya Ketegangan Hezbollah-Israel

Lebanon Cemas di Tengah Meningkatnya Ketegangan Hezbollah-Israel

Internasional
Ramai soal Pengguna Media Sosial Blokir Artis-artis Ternama, Ada Apa?

Ramai soal Pengguna Media Sosial Blokir Artis-artis Ternama, Ada Apa?

Internasional
Jutaan Migran Tak Bisa Memilih dalam Pemilu Terbesar di Dunia

Jutaan Migran Tak Bisa Memilih dalam Pemilu Terbesar di Dunia

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com