Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Yasser Arafat: Tokoh Perjanjian Damai untuk Tanah Palestina atas Konflik dengan Israel

Kompas.com - 15/05/2021, 13:11 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Pada pertengahan 1960-an, Arafat meninggalkan Kuwait, menjadi revolusioner penuh waktu dan melancarkan serangan ke Israel.

Pada 1964, menandai berdirinya Organisasi Pembebasan Palestina (PLO), yang menyatukan sejumlah kelompok yang bekerja menuju negara Palestina merdeka.

Tiga tahun kemudian, Perang Enam Hari meletus antara Israel dan negara-negara Arab. Sekali lagi, Israel menang.

Pada 1969, Fatah masuk ke dalam PLO menjadi faksi terbesar, ketika Arafat menjabat sebagai ketua Komite Eksekutif PLO.

PLO

Arafat terus mengembangkan PLO bersama dengan peningkatan perannya di sana. Ia menggerakan operasi PLO dari Palestina ke Yordania.

Namun, akhirnya diusir oleh Raja Hussein, sehingga ia memindahkannya ke Lebanon.

Pemboman, penembakan, dan pembunuhan yang digerakkan oleh PLO terhadap Israel, menjadi hal biasa, baik secara lokal maupun regional, terutama dengan pembunuhan atlet Israel pada 1972 di Olimpiade Munich.

Pada awal 1980-an, PLO diusir dari Lebanon.

Segera setelah itu, Arafat melancarkan gerakan protes, intifada, terhadap pendudukan Israel di Tepi Barat dan Jalur Gaza.

Intifada ditandai dengan kekerasan terus-menerus di jalan-jalan dengan pembalasan Israel.

Pada 1988, menandai perubahan bagi Arafat dan PLO, ketika Arafat berpidato di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang menyatakan bahwa semua pihak yang terlibat dapat hidup bersama dalam damai.

Baca juga: 26 Orang Palestina Tewas dalam Ketegangan Melawan Israel

Perjanjian damai

Proses perdamaian yang dihasilkan mengarah pada Perjanjian Oslo 1993, yang memungkinkan berdirinya pemerintahan sendiri Palestina dan pemilihan umum di wilayah Palestina.

Pada 1994, Arafat dan Shimon Peres serta Yitzhak Rabin dari Israel semuanya menerima Hadiah Nobel untuk Perdamaian.

Pada tahun berikutnya, mereka menandatangani perjanjian baru, Oslo II, yang meletakkan dasar untuk serangkaian perjanjian damai antara PLO dan Israel, termasuk Hebron Protocol (1997), Wye River Memorandum (1998), Camp David Accords (2000) dan "roadmap for peace" (2002).

Terlepas dari perjanjian dan rencana terbaik antara kedua pihak, perdamaian selalu sulit direalisasikan.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com