Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Struktur Kepemimpinan Kelompok Houthi

Kompas.com - 22/02/2024, 13:13 WIB
Paramita Amaranggana,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

LAUT Merah yang biasanya menjadi salah satu jalur lalu lintas kapal komersial tersibuk di dunia kini tidak aman lagi untuk dilewati. Selama beberapa bulan terakhir, kelompok militan Houthi di Yaman menyerang kapal-kapal yang melintasi perairan itu. Dari November tahun lalu sampai hari Minggu (18/2/2024), kelompok Houthi sudah menyerang 31 kapal kargo dari berbagai perusahaan di dunia.

Kelompok Houthi sudah ada sejak tahun 1990-an. Kelompok itu semakin mendapatkan dukungan dari masyarakat, terutama di Yaman utara, karena kekecewaan mereka terhadap pemerintah yang korup. Dengan berkembangnya kekuatan mereka, Houthi mengambil alih wilayah yang lebih luas, termasuk Sana'a, ibu kota Yaman, tahun 2014, yang menandai perubahan besar dalam dinamika politik Yaman

Kelompok Houthi klaim bahwa serangan mereka terhadap kapal-kapal kargo di Laut merah sebagai bentuk dukungan terhadap kelompok Hamas yang berperang dengan Israel di Jalur Gaza. Mereka mengaku hanya menyerang kapal-kapal yang menuju atau datang dari Isarel tetapi tidak kepastian apakah semua kapal yang telah mereka serang benar-benar terkait dengan Israel atau tidak.

Baca juga: Kapal Inggris Berisiko Tenggelam akibat Diserang Rudal Houthi Yaman

Keluarga al-Houthi

Aksi kelompok itu telah menimbulan teror bagi dunia. Siapa otak di balik kelompok Houthi dan bagaimana struktur kepemimpinannya?

Kelompok Houthi yang nama resminya adalah Ansar Allah, yang berarti Pendukung Allah, oleh sebagai besar warga Yaman dilihat sebagai usaha keluarga yang berlandaskan ajaran Badreddin al-Houthi. Dari awal terbentuk hingga saat ini, gerakan Houthi selalu dipimpin dan diorganisir oleh anggota keluarga Badreddin al-Houthi.

Pencetus dari gerakan itu adalah Hussein al-Houthi, anak tertua Badreddin al-Houthi. Tahun 2004, Hussein al-Houthi tewas dalam pertempuran pertama dari enam putaran pertempuran dengan pemerintah Sana’a yang saat itu dipimpin Presiden Ali Abdullah Saleh. Perang itu dikenal sebagai Perang Sa’ada.

Sebagai pengganti Hussein, ayahnya memilih anak keduanya yaitu Abdul Malik al-Houthi. Abdul Malik inilah yang sampai sekarang memimpin kelompok tersebut.

Pengaruh dan otoritas anggota kelompok Houthi tidak ditentukan oleh gelarnya, tetapi oleh kedekatannya dengan Abdul Malik. Lokasi keberadaannya Abdul Malik sulit diketahui. Dia jarang sekali menampakan dirinya di ranah publik. Hal itu menjadikan kehidupan pribadinya sangat misterius.

Hanya sekelompok orang yang memiliki akses untuk menemui Abdul Malik, yaitu mereka yang setia pada keluarga Houthi saat perang Sa’ada atau mereka yang merupakan bagian dari jaringan sosial yang dibentuk anak-anak Badreddin yang lain di tahun 1900-an.

Baca juga: Apa Idiologi Pemberontak Houthi yang Didukung Iran di Yaman?

Selain Abdul Malik, kerabatnya juga banyak ditempatkan pada posisi-posisi tinggi dalam kelompok Houthi. Pertama adalah saudara ipar-nya, Youssef al Midani, yang menduduki posisi wakil pemimpin. Dua saudara laki-laki Abdul Malik, yaitu Yahia dan Abdul Karim, juga dijadikan Abdul Malik pemimpin senior gerakan Houthi.

Sistem Pengawasan

Selain barisan kepemimpinan inti, kelompok Houthi memiliki sebuah sistem pengawasan (supervisory system). Sistem pengawasan berfungsi sebagai penghubung langsung antara lingkaran dalam kepemimpinan Houthi dengan pemerintahan lokal.

Terdapat seorang pengawas umum di setiap kegubernuran, dan di bawahnya terdapat pengawas di tiap distrik dan desa. Pengawas-pengawas dalam sistem ini selain terbagi dalam tingkat-tingkat wilayah tertentu juga terbagi dalam beberapa kategori.

Kategori pertama adalah pengawas keamanan yang bertanggung jawab mendeteksi tanda-tanda oposisi atau bahkan ketidakpuasan terhadap otoritas Houthi. Pengawas keamanan juga mengawasi tiga agensi keamanan, yang semuanya beroperasi di bawah bendera Kementerian Dalam Negeri.

Pertama, Keamanan Pencegahan yang merupakan badan intelijen yang bertugas memantau anggota Houthi guna mencegah mereka melarikan diri serta menghukum pejabat yang subversif. Kedua yaitu Biro Keamanan dan Intelijen dan ketiga adalah Zainabiyat, badan intelijen khusus perempuan yang tanggung jawabnya mencakup pemantauan dan penangkapan perempuan serta pengawasan penjara perempuan.

Baca juga: Kelompok Houthi, Iran, dan Gejolak di Laut Merah

Kategori pengawas selanjutnya yaitu pengawas keuangan yang bertanggung jawab mengumpulkan pajak dan zakat. Selanjutnya ada pengawas sosial yang berurusan dengan berbagai aktor sosial seperti pemimpin suku.

Kategori pengawas keempat dan yang terakhir adalah pengawas intelektual dan pendidikan. Misi utama mereka menyebarkan propaganda kelompok Houthi.

Orang-orang yang mengisi jabatan-jabatan pengawas tersebut adalah anggota keluarga yang memiliki hubungan pernikahan dengan keluarga Houthi. Selain keluarga dengan hubungan pernikahan, jabatan pengawas juga diberikan Abdul Malik kepada mereka yang berada di lingkup kegubernuran Sa’ada.

Khusus untuk pengawas umum, mereka yang berada di posisi ini dipilih langsung Abdul Malik dan beroperasi di bawah otoritas komite revolusioner yang dipimpin Mohammed al-Houthi, adik Abdul Malik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hubungan Israel-Mesir Memburuk Setelah Israel Duduki Perbatasan Rafah

Hubungan Israel-Mesir Memburuk Setelah Israel Duduki Perbatasan Rafah

Internasional
Minim Perlindungan, Tahanan di AS yang Jadi Buruh Rawan Kecelakaan Kerja

Minim Perlindungan, Tahanan di AS yang Jadi Buruh Rawan Kecelakaan Kerja

Internasional
Siapa 'Si Lalat' Mohamed Amra, Napi yang Kabur dalam Penyergapan Mobil Penjara di Prancis?

Siapa "Si Lalat" Mohamed Amra, Napi yang Kabur dalam Penyergapan Mobil Penjara di Prancis?

Internasional
Pemungutan Suara di Paris Bikin Pulau Milik Perancis di Pasifik Mencekam, Mengapa?

Pemungutan Suara di Paris Bikin Pulau Milik Perancis di Pasifik Mencekam, Mengapa?

Internasional
Perjalanan Hubungan Rusia-China dari Era Soviet sampai Saat Ini

Perjalanan Hubungan Rusia-China dari Era Soviet sampai Saat Ini

Internasional
Pertemanan Rusia-China Makin Erat di Tengah Tekanan Barat

Pertemanan Rusia-China Makin Erat di Tengah Tekanan Barat

Internasional
Praktik 'Deepfake' di China Marak, Youtuber Asal Ukraina Jadi Korban

Praktik "Deepfake" di China Marak, Youtuber Asal Ukraina Jadi Korban

Internasional
Mengenal Peristiwa Nakba, Hilangnya Tanah Air Palestina

Mengenal Peristiwa Nakba, Hilangnya Tanah Air Palestina

Internasional
Apa Itu UU ‘Agen Asing’ Georgia dan Mengapa Eropa Sangat Khawatir?

Apa Itu UU ‘Agen Asing’ Georgia dan Mengapa Eropa Sangat Khawatir?

Internasional
Mengapa Presiden Putin Ganti Menteri Pertahanannya?

Mengapa Presiden Putin Ganti Menteri Pertahanannya?

Internasional
Lebanon Cemas di Tengah Meningkatnya Ketegangan Hezbollah-Israel

Lebanon Cemas di Tengah Meningkatnya Ketegangan Hezbollah-Israel

Internasional
Ramai soal Pengguna Media Sosial Blokir Artis-artis Ternama, Ada Apa?

Ramai soal Pengguna Media Sosial Blokir Artis-artis Ternama, Ada Apa?

Internasional
Jutaan Migran Tak Bisa Memilih dalam Pemilu Terbesar di Dunia

Jutaan Migran Tak Bisa Memilih dalam Pemilu Terbesar di Dunia

Internasional
Nasib Migran dan Pengungsi Afrika Sub-Sahara yang Terjebak di Tunisia

Nasib Migran dan Pengungsi Afrika Sub-Sahara yang Terjebak di Tunisia

Internasional
9 Mei, Hari Rusia Memperingati Kemenangan Soviet atas Nazi Jerman

9 Mei, Hari Rusia Memperingati Kemenangan Soviet atas Nazi Jerman

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com