Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Rafah, Kota Kuno yang Kini Menjadi Tempat Pengungsian

Kompas.com - 15/02/2024, 12:44 WIB
Egidius Patnistik

Penulis

Tahun 1799, Jenderal Napoleon Bonaparte dari Prancis dan Tentara Revolusioner-nya menyerbu Rafah. Serbuan itu merupakan bagian dari operasi militer Prancis di Mesir dan Suriah.

Pada awal abad ke-20, sejumlah anggota komunitas Yahudi (yishuv) di Israel dan kelompok-kelompok Zionis di Eropa tengah dan timur gagal membeli tanah dan menetap di wilayah tersebut.

Tahun 1917, pada Perang Dunia I, angkatan bersenjata Inggris merebut kota tersebut dalam Pertempuran Rafa/Aksi Rafah, kemudian menggunakannya sebagai markas sebelum melancarkan serangan berikutnya ke Gaza. Kehadiran tentara itu menarik para migran ekonomi untuk menghuni kembali kota tersebut, yang dibangun kembali tahun 1920-an di bawah Mandat Inggris.

Tempat Pengungsian

Selama Perang Dunia II, kamp-kamp besar Angkatan Darat Inggris di Rafah mempekerjakan orang-orang Arab setempat. Setelah Perang Kemerdekaan Israel (1947–1949), para pengungsi Arab menetap di bekas kamp Inggris di Rafah, yang saat itu berada di bawah pemerintahan Mesir di Jalur Gaza.

Tahun 1956, dalam Operasi Sinai (Operasi Kadesh), Israel sempat menguasai Rafah sampai pasukan Israel kemudian menarik diri dari kota itu tahun berikutnya. Namun Israel merebut kembali kota itu dalam Perang Enam Hari tahun 1967.

Tahun 1982, Israel menarik diri dari Semenanjung Sinai dan dalam menciptakan kembali perbatasan Mesir-Gaza, Rafah lalu dibagi menjadi dua bagian, sebagain masuk wilayah Mesir dan sebagian Gaza. Di tengahnya ada zona penyangga yang besar — Koridor Philadelphi (panjangnya 14 km, terbentang antara Laut Mediterania dan tiga jalur penyeberangan perbatasan Kerem Shalom). 

Tahun 1994, penguasaan Rafah diserahkan kepada Otoritas Palestina. Tahun 2005, Israel secara sepihak keluar dari Jalur Gaza dan mengalihkan kendali atas perbatasan Rafah, satu-satunya titik pelintasan antara Jalur Gaza dan Mesir, kepada Otoritas Palestina.

Tahun 2007, kelompok Hamas menguasai Rafah saat mereka melakukan pengambilalihan Jalur Gaza. Wilayah itu kemudian segera diblokade oleh Israel, juga Mesir.

Baca juga: Mesir Kerahkan 40 Tank ke Perbatasan Gaza

Tahun 2023, Rafah dan titik lintas perbatasan Rafah menjadi bagian dari medan perang Israel-Hamas menyusul serangan Hamas pada 7 Oktober ke wilayah Israel. Ratusan ribu warga dari Jalur Gaza utara melarikan diri ke selatan, termasuk ke Rafah, dan banyak yang berusaha masuk ke Mesir melalui titik lintas perbatasan Rafah. Namun perbatasan itu ditutup rapat oleh Mesir sebelum akhirnya dibuka secara terbatas untuk mengevakuasi pengungsi yang terluka parah.

Rafah kini menjadi tempat bagi banyak pengungsi Palestina yang meninggalkan rumah mereka akibat konflik Arab-Israel. Pembangunan kamp pengungsi di Rafah menandai awal dari periode baru dalam sejarah kota, di mana masalah sosial dan politik menjadi lebih kompleks. Konflik berkelanjutan antara Israel dan Palestina telah meninggalkan bekas yang mendalam pada Rafah.

Kota ini telah menjadi saksi berbagai peristiwa kekerasan dan perlawanan. Pembatasan yang ketat, pembangunan tembok pemisah, dan seringnya konfrontasi militer telah mengubah wajah kota dan kondisi hidup penduduknya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Siapa Ebrahim Raisi, Presiden Iran yang Tewas dalam Kecelakaan Helikopter?

Siapa Ebrahim Raisi, Presiden Iran yang Tewas dalam Kecelakaan Helikopter?

Internasional
Hubungan Israel-Mesir Memburuk Setelah Israel Duduki Perbatasan Rafah

Hubungan Israel-Mesir Memburuk Setelah Israel Duduki Perbatasan Rafah

Internasional
Minim Perlindungan, Tahanan di AS yang Jadi Buruh Rawan Kecelakaan Kerja

Minim Perlindungan, Tahanan di AS yang Jadi Buruh Rawan Kecelakaan Kerja

Internasional
Siapa 'Si Lalat' Mohamed Amra, Napi yang Kabur dalam Penyergapan Mobil Penjara di Prancis?

Siapa "Si Lalat" Mohamed Amra, Napi yang Kabur dalam Penyergapan Mobil Penjara di Prancis?

Internasional
Pemungutan Suara di Paris Bikin Pulau Milik Perancis di Pasifik Mencekam, Mengapa?

Pemungutan Suara di Paris Bikin Pulau Milik Perancis di Pasifik Mencekam, Mengapa?

Internasional
Perjalanan Hubungan Rusia-China dari Era Soviet sampai Saat Ini

Perjalanan Hubungan Rusia-China dari Era Soviet sampai Saat Ini

Internasional
Pertemanan Rusia-China Makin Erat di Tengah Tekanan Barat

Pertemanan Rusia-China Makin Erat di Tengah Tekanan Barat

Internasional
Praktik 'Deepfake' di China Marak, Youtuber Asal Ukraina Jadi Korban

Praktik "Deepfake" di China Marak, Youtuber Asal Ukraina Jadi Korban

Internasional
Mengenal Peristiwa Nakba, Hilangnya Tanah Air Palestina

Mengenal Peristiwa Nakba, Hilangnya Tanah Air Palestina

Internasional
Apa Itu UU ‘Agen Asing’ Georgia dan Mengapa Eropa Sangat Khawatir?

Apa Itu UU ‘Agen Asing’ Georgia dan Mengapa Eropa Sangat Khawatir?

Internasional
Mengapa Presiden Putin Ganti Menteri Pertahanannya?

Mengapa Presiden Putin Ganti Menteri Pertahanannya?

Internasional
Lebanon Cemas di Tengah Meningkatnya Ketegangan Hezbollah-Israel

Lebanon Cemas di Tengah Meningkatnya Ketegangan Hezbollah-Israel

Internasional
Ramai soal Pengguna Media Sosial Blokir Artis-artis Ternama, Ada Apa?

Ramai soal Pengguna Media Sosial Blokir Artis-artis Ternama, Ada Apa?

Internasional
Jutaan Migran Tak Bisa Memilih dalam Pemilu Terbesar di Dunia

Jutaan Migran Tak Bisa Memilih dalam Pemilu Terbesar di Dunia

Internasional
Nasib Migran dan Pengungsi Afrika Sub-Sahara yang Terjebak di Tunisia

Nasib Migran dan Pengungsi Afrika Sub-Sahara yang Terjebak di Tunisia

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com