Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Itu Hezbollah, Kelompok yang Dukung Hamas Melawan Israel?

Kompas.com - 05/02/2024, 11:37 WIB
Egidius Patnistik

Penulis

ISRAEL menyerang lebih dari 50 target milik Hezbollah di Suriah dan 3.400 target di Lebanon sejak perang melawan Hamas pecah di Jalur Gaza pada 7 Oktober 2023.

“Sejak awal perang, kami telah menyerang dari darat dan udara lebih dari 50 sasaran Hezbollah yang tersebar di seluruh Suriah,” kata Juru Bicara Militer Israel, Daniel Hagari, Sabtu (3/2/2024). Ia menambahkan, lebih dari 3.400 serangan serupa terhadap Hezbollah dilakukan di Lebanon selatan.

Hezbollah selama bertahun-tahun berperang di pihak Presiden Suriah, Bashar Al Assad, dalam perang di Suriah, dan merupakan sekutu kelompok Hamas di Palestina. Israel berulang kali menyatakan, pihaknya tidak akan membiarkan musuh bebuyutannya, yaitu Iran (yang mendukung Assad) memperkuat keberadaannya di Suriah.

Baca juga: Israel Serang Ribuan Target Hezbollah di Suriah dan Lebanon sejak Perang Gaza

Sejak pecahnya perang Hamas-Israel pada 7 Oktober 2023, perbatasan Lebanon-Israel hampir setiap hari dilanda aksi baku tembak, terutama yang melibatkan tentara Israel dan Hezbollah. Setidaknya 218 orang tewas di Lebanon, mayoritas anggota Hezbollah dan setidaknya 26 warga sipil.

Apa itu Hezbollah?

Hezbollah, yang berarti “partai Tuhan” atau “partai Allah”, merupakan partai politik dan kelompok militan Syiah yang didukung Iran dan berbasis di Lebanon. Kelompok itu didirikan tahun 1980-an di tengah Perang Saudara Lebanon yang berlangsung selama 15 tahun. Kelompok itu dipimpin oleh sekretaris jenderalnya, Hassan Nasrallah, sejak tahun 1992. Saat ini, kelompok tersebut menguasai sebagian besar wilayah mayoritas Syiah di Lebanon, termasuk sebagian Beirut, ibu kota Lebanon.

Hezbollah telah ditetapkan sebagai organisasi teroris oleh sejumlah negara, termasuk oleh AS dan Israel.

Kelompok itu telah berseteru dengan Israel selama beberapa dekade. Council on Foreign Relations, sebuah lembaga think thank independen yang berbasis di New York City, Amerika Serikat (AS), melihat bahwa Israel telah dianggap sebagai “musuh utama” Hezbollah sejak pendudukan Israel di Lebanon selatan tahun 1978.

Council on Foreign Relations mencatat, bahkan setelah Israel secara resmi menarik diri dari Lebanon selatan tahun 2000, Israel terus bentrok dengan Hezbollah, termasuk dalam perang selama sebulan tahun 2006.

Baca juga: Hubungan Hizbullah dan Hamas

Hezbollah dituding sebagai pelaku berbagai serangan teroris terhadap sasaran Yahudi dan Israel di luar negeri. Jangkauan kelompok itu memang tidak terbatas di Lebanon. "Ada bukti operasi Hezbollah di Afrika, Amerika, dan Asia,” kata Council on Foreign Relations.

Kelompok itu juga terlibat dalam perang saudara di Suriah. Hezbollah bergabung dengan Iran dan Rusia untuk mendukung Pemerintah Suriah.

Sebagai sebuah partai politik, Hezbollah dan sekutunya kehilangan mayoritas suara di Parlemen Lebanon yang beranggotakan 128 orang pada pemilu dua tahun lalu. Meskipun demikian, kelompok itu tetap menjadi partai dominan dalam komunitas Syiah dan merupakan kelompok bersenjata yang sangat kuat yang tidak ragu-ragu menggunakan kekuatan di dalam dan di luar negeri untuk mencapai tujuan mereka atau Iran.

Apa perbedaan Hamas dengan Hezbollah?

Hamas dan Hezbollah bersatu dalam menolak keberadaan Israel dan dianggap sebagai kelompok teroris oleh AS, Israel, dan sejumlah negara lain.

Keduanya merupakan kelompok militan. Hamas tergabung dalam komunitas Sunni dan Hezbollah tergabung dalam Syiah.

Hamas menguasai wilayah Gaza di Palestina, yang terletak di perbatasan barat daya Israel, sementara Hezbollah bermarkas di Lebanon, di perbatasan utara Israel.

Iran telah lama diketahui memberikan dukungan, pelatihan, dan senjata kepada kedua kelompok perlawanan bersenjata tersebut. Kedunya dianggap sebagai jaringan kelompok proksi Teheran yang terbesar di perbatasan Israel.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Minim Perlindungan, Tahanan di AS yang Jadi Buruh Rawan Kecelakaan Kerja

Minim Perlindungan, Tahanan di AS yang Jadi Buruh Rawan Kecelakaan Kerja

Internasional
Siapa 'Si Lalat' Mohamed Amra, Napi yang Kabur dalam Penyergapan Mobil Penjara di Prancis?

Siapa "Si Lalat" Mohamed Amra, Napi yang Kabur dalam Penyergapan Mobil Penjara di Prancis?

Internasional
Pemungutan Suara di Paris Bikin Pulau Milik Perancis di Pasifik Mencekam, Mengapa?

Pemungutan Suara di Paris Bikin Pulau Milik Perancis di Pasifik Mencekam, Mengapa?

Internasional
Perjalanan Hubungan Rusia-China dari Era Soviet sampai Saat Ini

Perjalanan Hubungan Rusia-China dari Era Soviet sampai Saat Ini

Internasional
Pertemanan Rusia-China Makin Erat di Tengah Tekanan Barat

Pertemanan Rusia-China Makin Erat di Tengah Tekanan Barat

Internasional
Praktik 'Deepfake' di China Marak, Youtuber Asal Ukraina Jadi Korban

Praktik "Deepfake" di China Marak, Youtuber Asal Ukraina Jadi Korban

Internasional
Mengenal Peristiwa Nakba, Hilangnya Tanah Air Palestina

Mengenal Peristiwa Nakba, Hilangnya Tanah Air Palestina

Internasional
Apa Itu UU ‘Agen Asing’ Georgia dan Mengapa Eropa Sangat Khawatir?

Apa Itu UU ‘Agen Asing’ Georgia dan Mengapa Eropa Sangat Khawatir?

Internasional
Mengapa Presiden Putin Ganti Menteri Pertahanannya?

Mengapa Presiden Putin Ganti Menteri Pertahanannya?

Internasional
Lebanon Cemas di Tengah Meningkatnya Ketegangan Hezbollah-Israel

Lebanon Cemas di Tengah Meningkatnya Ketegangan Hezbollah-Israel

Internasional
Ramai soal Pengguna Media Sosial Blokir Artis-artis Ternama, Ada Apa?

Ramai soal Pengguna Media Sosial Blokir Artis-artis Ternama, Ada Apa?

Internasional
Jutaan Migran Tak Bisa Memilih dalam Pemilu Terbesar di Dunia

Jutaan Migran Tak Bisa Memilih dalam Pemilu Terbesar di Dunia

Internasional
Nasib Migran dan Pengungsi Afrika Sub-Sahara yang Terjebak di Tunisia

Nasib Migran dan Pengungsi Afrika Sub-Sahara yang Terjebak di Tunisia

Internasional
9 Mei, Hari Rusia Memperingati Kemenangan Soviet atas Nazi Jerman

9 Mei, Hari Rusia Memperingati Kemenangan Soviet atas Nazi Jerman

Internasional
Gelombang Panas Mengakibatkan Kesenjangan Pendidikan

Gelombang Panas Mengakibatkan Kesenjangan Pendidikan

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com