Bagi masyarakat Indonesia tentu tak asing dengan Gunung Merapi yang berada di perbatasan Yogyakarta dan Jawa Tengah.
Gunung ini jadi salah satu gunung berapi paling aktif di Indonesia. Bahkan saat ini (2023), gunung tersebut masih berstatus siaga atau level 3.
Di lereng Gunung Merapi kini menjadi objek wisata populer karena keanekaragaman flora dan faunanya.
Gunung api ini berbeda, karena berada di bawah laut yang terletak di Samudera Pasifik
Bahkan gunung ini terbentuk sekitar 400.000 tahun yang lalu dan terletak di dekat Hawaii. Ini adalah gunung berapi perisai.
Puncak gunung berapi ini tingginya mencapai lebih dari 2.000 meter. Namun sebagian besar massanya terletak di bawah permukaan laut di kawasan puncak.
Terletak di Pulau Utara dan meliputi wilayah antara Pegunungan Tararua di barat dan Pegunungan Kaingaroa di timur. Zona ini meluas ke utara hingga mencakup Gunung Ruapehu, gunung berapi aktif tertinggi di Selandia Baru.
Tercatat sejumlah letusan besar di zona ini, termasuk letusan dahsyat pada 1866 yang mengeluarkan 1.100 km3 abu, menjadikannya salah satu letusan terbesar sepanjang masa.
Gunung yang terletak di Sisilia semenanjung Italia ini meletus sekitar tahun 1600 SM dan jadi yang paling aktif di Eropa.
Gunung ini juga memiliki sejarah letusan yang panjang, beberapa di antaranya terjadi pada 1783 SM, menjadikannya salah satu gunung berapi tertua di seluruh Eropa.
Gunung Berapi Fuego terletak di Guatemala dan menjadi salah satu gunung berapi paling aktif di Amerika Tengah.
Gunung berapi ini terakhir aktif pada tahun 1822 dan 1874 ketika meletus beberapa kali.
Selama periode tersebut, lava mengalir keluar dari kawah puncak dan menuju permukaan gunung berapi, menyebabkan banyak kematian serta kehancuran rumah dan harta benda lainnya.
Gunung berapi tersebut masih aktif hingga saat ini, namun belum pernah meletus sejak 2009.
Baca juga: Ini Wujud Temuan Pabrik Roti Penjara di Pompeii Italia
Gunung Berapi Kilauea terletak di Pulau Besar Hawaii. Kilauea merupakan gunung berapi perisai yang terus menerus meletus sejak 1983.
Letusan terakhir terjadi pada 3 Mei 2018 dan berlangsung selama 22 hari. Dari letusan itu menghancurkan 50 persen rumah di pulau tersebut dan merenggut lebih dari 1.200 nyawa.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.