Di puncak Tumulus Saint-Michel terdapat kapel yang menawarkan pemandangan kuno indah, Teluk Quiberon, dan semenanjung Rhuys. Kapel ini didedikasikan untuk Malaikat Tertinggi Michael.
Baca juga: Arkeolog Ternama Ungkap Alasan Sebenarnya di Balik Kutukan Firaun
Ketika para arkeolog menggalinya, mereka menemukan benda-benda berharga yang dibuat dari batu giok Italia.
Ini menjadi sebuah bukti bahwa gundukan tersebut adalah tempat pemakaman seseorang dengan status sosial tinggi.
Monte D' Accoddi adalah situs arkeologi yang ditemukan pada tahun 1954 dan terletak di Sassari, Sardinia utara, Italia. Bangunan ini juga dijuluki sebagai piramida berundak Italia.
Para sejarawan berasumsi bahwa situs ini adalah sebuah altar atau kuil, karena tidak ada pintu masuk atau sebuah ruangan.
Monte d’ Accoddi memiliki alas berukuran 27 meter kali 27 meter dan tinggi 5,5 meter. Bidang di atasnya berukuran 12,5 meter kali 7,2 meter yang diakses melalui tanjakan.
Situs ini adalah representasi paling menyeluruh dari prasejarah Sardinia karena memiliki elemen inovasi dan tradisi paling penting selama peralihan dari Neolitik (Zaman Batu baru), ke periode Eneolitikum (transisi antara Zaman Neolitik dan Perunggu), berdasarkan catatan sejarah yang diberikan oleh Universitas Sassari.
Knap of Howar adalah situs Neolitik (zaman batu baru) di Pulau Papa Westray di Orkney, Skotlandia.
Bangunan yang dilestarikan di situs ini dianggap sebagai rumah batu tertua di Eropa utara, dan dibangun pada tahun 3700 dan 3500 SM.
Baca juga: 10 Fakta Unik Suriname, Negara Bekas Jajahan Belanda yang Dihuni Orang Jawa
Bangunan ini terdiri dari dua rumah yang disebut sebagai lahan pertanian dan dibangun melalui konstruksi batu kering dengan lorong yang berdekatan di antara keduanya.
Rumah-rumah tersebut memiliki dua lemari dan bilik serta telah ditempati selama 500 tahun. Sedangkan dinding batu farmstead tingginya 1,6 meter.
Dari penggalian arkeologi pada tahun 1930 dan 1970-an, diperkirakan bahwa bangunan ini dibangun di atas situs yang lebih tua dan merupakan inti dari usaha pertanian pada era tersebut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.