Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

10 Fakta Unik Suriname, Negara Bekas Jajahan Belanda yang Dihuni Orang Jawa

Kompas.com - 12/12/2023, 20:31 WIB
Albertus Adit,
Irawan Sapto Adhi

Tim Redaksi

PARAMARIBO, KOMPAS.com - Ada beberapa fakta unik dari negara Suriname.

Banyak orang mungkin telah mengetahui bahwa sebagian warga di negara ini bisa berbahasa Jawa.

Nyatanya, fakta unik Suriname bukan itu saja.

Simak penjelasan berikut:

1. Sebagian warga bisa berbahasa Jawa

Suriname memang unik karena memiliki warga yang bisa berbahasa jawa.

Negara ini padahal berada di kawasan Amerika Selatan yang tentu sangat jauh dari Pulau Jawa Indonesia.

Dikutip dari Kompas.com, sebagain warga Suriname bisa berbahasa Jawa karena negara itu dulunya juga negara jajahan Belanda.

Dulu, orang dari suku Jawa sempat dipindahkan ke Belanda saat masa penjajahan dan kemudian di bawa ke negara jajahannya yakni ke Suriname.

2. Jadi negara terkecil di Amerika Selatan

Sebagaimana diberitakan World Atlas, berdasarkan sensus 2012, Suriname memiliki luas wilayah hanya 163.821 km persegi dan jumlah penduduknya hanya 541.638 jiwa.

Selain itu, Suriname merupakan negara terkecil di Amerika Selatan baik dari segi wilayah maupun jumlah penduduk.

Baca juga: WHO: Situasi Kesehatan di Gaza Hampir Mustahil Dapat Diperbaiki

3. Banyak penduduk tinggal di ibu kota

Paramaribo adalah ibu kota Suriname dan hampir separuh penduduknya yang berjumlah sekitar 241.000 jiwa tinggal di kota ini.

4. Hanya punya satu bioskop

Fakta unik Suriname lainnya ialah negara ini hanya memiliki satu bioskop yakni Bioskop TBL Cinemas yang terletak di Paramaribo.

Salah satu WNI asal Cilacap yang kini tinggal dan bekerja di Suriname, As'ari Latif, menceritakan bahwa hingga saat ini Suriname masih hanya memiliki 1 bioskop.

"Dulu pernah ada beberapa bioskop, tapi pada tutup. Jadi tinggal TBL itu saja," ujar dia saat dihubungi Kompas.com, Selasa (12/12/2023) malam.

5. Salah satu dari dua negara Amerika Selatan dengan setir kanan

Meskipun negara lain di Amerika Selatan mengemudi dengan setir kiri, Suriname dan Guyana adalah dua negara di benua tersebut yang pakai setir kanan.

6. Suriname punya keberagaman etnis yang luar biasa

Di Suriname ada bermacam etnis.

Bahkan, banyak komunitas etnis di negara tersebut, seperti India Timur, Maroon, Kreol, Jawa, Amerindian, Tionghoa, Kulit Putih, dan banyak komunitas etnis lainnya menyebut Suriname sebagai rumah mereka.

Baca juga: 10 Negara yang Belum Pernah Dijajah Bangsa Eropa

Perkawinan antarberbagai kelompok etnis juga mengakibatkan Suriname mempunyai populasi keturunan etnis campuran yang signifikan.

7. Ditutupi hutan hujan tropis yang masih murni

Negara ini telah berhasil melestarikan alam dengan sangat baik. Sebagian besar wilayahnya ditutupi oleh hutan hujan tropis yang masih asli dan merupakan rumah bagi keanekaragaman flora dan fauna.

Sebagian besar kawasan hutan ini dilindungi dalam bentuk taman alam, cagar alam, dan lain-lain. Cagar Alam Suriname Tengah menjadi Situs Warisan Dunia UNESCO.

8. Negeri dengan banyak festival

Karena adanya keberagaman etnis, Suriname berkontribusi pada kekayaan budayanya yang mencakup banyak perayaan dan festival sepanjang tahun.

Orang Suriname merayakan Holi, Natal, Hari Kedatangan Orang Jawa, Hari Kedatangan Orang India, Hari Maroon, Diwali, Idul Fitri, Jumat Agung, dan masih banyak lagi festival serta upacara sekuler dan keagamaan.

9. Jadi simbol toleransi beragama

Suriname adalah salah satu dari sedikit lokasi di dunia yang memiliki sinagoga Yahudi di sebelah masjid. Negara ini juga merupakan rumah bagi tempat ibadah agama lain seperti kuil Hindu dan gereja Kristen.

Semua kelompok agama di negara ini hidup berdampingan secara damai dan toleransi beragama adalah salah satu hal yang diajarkan Suriname kepada dunia.

Baca juga: Wabah Kutu Busuk Mulai Merebak di Asia

10. Ibu Kota Suriname adalah situs warisan dunia UNESCO

Di dalam kota Paramaribo ditetapkan sebagai Situs Warisan Dunia oleh UNESCO pada tahun 2002. Tempat ini memiliki banyak bangunan bersejarah dan penting secara keagamaan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Minim Perlindungan, Tahanan di AS yang Jadi Buruh Rawan Kecelakaan Kerja

Minim Perlindungan, Tahanan di AS yang Jadi Buruh Rawan Kecelakaan Kerja

Internasional
Siapa 'Si Lalat' Mohamed Amra, Napi yang Kabur dalam Penyergapan Mobil Penjara di Prancis?

Siapa "Si Lalat" Mohamed Amra, Napi yang Kabur dalam Penyergapan Mobil Penjara di Prancis?

Internasional
Pemungutan Suara di Paris Bikin Pulau Milik Perancis di Pasifik Mencekam, Mengapa?

Pemungutan Suara di Paris Bikin Pulau Milik Perancis di Pasifik Mencekam, Mengapa?

Internasional
Perjalanan Hubungan Rusia-China dari Era Soviet sampai Saat Ini

Perjalanan Hubungan Rusia-China dari Era Soviet sampai Saat Ini

Internasional
Pertemanan Rusia-China Makin Erat di Tengah Tekanan Barat

Pertemanan Rusia-China Makin Erat di Tengah Tekanan Barat

Internasional
Praktik 'Deepfake' di China Marak, Youtuber Asal Ukraina Jadi Korban

Praktik "Deepfake" di China Marak, Youtuber Asal Ukraina Jadi Korban

Internasional
Mengenal Peristiwa Nakba, Hilangnya Tanah Air Palestina

Mengenal Peristiwa Nakba, Hilangnya Tanah Air Palestina

Internasional
Apa Itu UU ‘Agen Asing’ Georgia dan Mengapa Eropa Sangat Khawatir?

Apa Itu UU ‘Agen Asing’ Georgia dan Mengapa Eropa Sangat Khawatir?

Internasional
Mengapa Presiden Putin Ganti Menteri Pertahanannya?

Mengapa Presiden Putin Ganti Menteri Pertahanannya?

Internasional
Lebanon Cemas di Tengah Meningkatnya Ketegangan Hezbollah-Israel

Lebanon Cemas di Tengah Meningkatnya Ketegangan Hezbollah-Israel

Internasional
Ramai soal Pengguna Media Sosial Blokir Artis-artis Ternama, Ada Apa?

Ramai soal Pengguna Media Sosial Blokir Artis-artis Ternama, Ada Apa?

Internasional
Jutaan Migran Tak Bisa Memilih dalam Pemilu Terbesar di Dunia

Jutaan Migran Tak Bisa Memilih dalam Pemilu Terbesar di Dunia

Internasional
Nasib Migran dan Pengungsi Afrika Sub-Sahara yang Terjebak di Tunisia

Nasib Migran dan Pengungsi Afrika Sub-Sahara yang Terjebak di Tunisia

Internasional
9 Mei, Hari Rusia Memperingati Kemenangan Soviet atas Nazi Jerman

9 Mei, Hari Rusia Memperingati Kemenangan Soviet atas Nazi Jerman

Internasional
Gelombang Panas Mengakibatkan Kesenjangan Pendidikan

Gelombang Panas Mengakibatkan Kesenjangan Pendidikan

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com