Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alasan Kenapa Laptop Harus Dikeluarkan dari Tas Saat di Bandara

Kompas.com - 22/07/2023, 23:30 WIB
Aditya Jaya Iswara

Editor

KOMPAS.com - Siapa pun yang telah melakukan perjalanan udara dalam sepuluh tahun terakhir akan tahu betapa sibuknya bandara.

Apalagi saat Anda mengindahkan saran untuk berangkat lebih awal, dalam keadaan terburu-buru untuk sampai ke gerbang, pemeriksaan keamanan tampaknya malah memperlambat segalanya.

Dan tingkat stres juga makin naik saat Anda bertemu dengan permintaan rewel: "Tolong keluarkan Laptop dari tas."

Tapi apa sih hubungannya laptop Anda dengan masalah keamanan?

Baca juga: Penjelasan Apa Itu Sekte dan Kenapa Orang Mau Bergabung

Hari yang telah mengubah perjalanan udara selamanya

Keamanan bandara berubah secara dramatis setelah serangan teroris di Amerika Serikat pada 11 September 2001.

Sebelum peristiwa yang dikenal dengan 9/11 itu, Anda dapat melewati keamanan dengan membawa tas jinjing yang berisi semua yang mungkin Anda perlukan untuk liburan, termasuk pisau bermata empat.

Tapi begitulah cara para penyerang 9/11 membawa senjata mereka.

Setelah 9/11, proses penyaringan di seluruh dunia berubah dalam semalam. Di AS, kontraktor keamanan swasta yang dibayar dengan upah minimum ditukar dengan program federal dengan personel keamanan yang sangat terlatih. Apa pun yang bisa dianggap sebagai senjata disita.

Di seluruh dunia, para pelancong tiba-tiba diminta untuk melepas sepatu, ikat pinggang, dan pakaian luaran mereka, serta mengeluarkan ponsel, laptop, cairan, dan apa pun yang dapat digunakan sebagai bagian dari alat peledak yang bisa diimprovisasi.

Ini berlangsung selama beberapa tahun. Akhirnya, metode penyaringan yang lebih canggih dikembangkan untuk mengidentifikasi ancaman tertentu secara efektif.

Setelah 9/11, metode penyaringan yang lebih canggih dikembangkan untuk secara efektif mengidentifikasi ancaman tertentu di bandara.AP/TED SHAFFREY via ABC INDONESIA Setelah 9/11, metode penyaringan yang lebih canggih dikembangkan untuk secara efektif mengidentifikasi ancaman tertentu di bandara.
Saat ini, beberapa negara tidak mengharuskan Anda melepas sepatu saat melewati pemeriksaan keamanan.

Jadi mengapa Anda masih harus mengeluarkan laptop Anda?

Baca juga: Mengenal Apa Itu Willow Project dan Kenapa Jadi Kontroversi di Alaska

Pemindai bandara telah berkembang pesat

Mesin yang dilewati tas dan perangkat Anda adalah mesin sinar-X.

Alasan utama Anda harus mengeluarkan laptop dari tas adalah karena baterai dan komponen mekanis lainnya terlalu padat untuk ditembus sinar-X secara efektif--terutama jika sistem pemindaiannya sudah tua.

Hal yang sama berlaku untuk kabel daya dan perangkat lain seperti tablet dan kamera.

Dengan barang-barang ini di tas Anda, petugas keamanan tidak dapat menggunakan gambar hasil pemindaian untuk menentukan apakah ada risiko.

Mereka harus menandai tas untuk pencarian fisik, yang memperlambat semuanya.

Akan lebih mudah jika semua gawai dikeluarkan terlebih dahulu.

Laptop di dalam tas juga dapat menghalangi barang-barang lain yang mungkin berbahaya dari pandangan.

Memindai secara terpisah akan mampu memperlihatkan komponen internalnya di layar.

Dalam beberapa kasus, Anda mungkin diminta untuk menyalakannya untuk membuktikan bahwa itu benar-benar komputer yang berfungsi.

Dengan teknologi pemindaian multi-tampilan yang lebih baru, petugas keamanan dapat melihat tas dari berbagai sudut untuk mengetahui apakah ada sesuatu yang ditutup-tutupi, atau dibuat agar terlihat seperti sesuatu yang lain.

Laptop di dalam tas dapat menghalangi barang lain yang mungkin berbahaya dari pandangan.PEXELS/ALEXANDER SUHORUCOV via ABC INDONESIA Laptop di dalam tas dapat menghalangi barang lain yang mungkin berbahaya dari pandangan.
Misalnya, orang telah mencoba menaruh bagian senjata dengan komponen lain dalam upaya melewati pemeriksaan bagasi.

Beberapa bandara telah meningkatkan pemindaian 3D yang memungkinkan pelancong melewati tas mereka melalui keamanan tanpa harus melepas laptop mereka. Jika Anda tidak diminta mengeluarkan laptop, bisa jadi ini karena mereka telah menggunakan salah satu dari sistem yang lebih mahal ini.

Meskipun demikian, peningkatan teknologi mungkin juga tidak akan mempercepat pemeriksaan bandara.

Pada akhirnya, kecepatan staf memindai citra (yang menentukan kecepatan sabuk konveyor) merupakan titik utama terjadinya ketersendatan.

Kecuali jika kita menemukan cara untuk mengotomatiskan seluruh proses dan menjalankannya dengan pengawasan manusia yang minimal, antrean Anda akan tetap tersendat.

Baca juga: Sejarah Kenapa Lato-lato Viral: Dipatenkan di Jerman hingga Akhirnya Dilarang

Bagaimana dengan pemindai tubuh?

Tapi tas Anda bukan satu-satunya yang dipindai di keamanan bandara. Kamu juga!

Bingkai tinggi yang Anda lewati adalah detektor logam. Tujuannya adalah untuk mengungkap senjata atau benda ilegal lainnya yang mungkin disembunyikan di balik pakaian Anda. Detektor logam bandara menggunakan radiasi non-pengion, yang berarti tidak memancarkan sinar-X.

Pemindai tubuh yang lebih besar, di sisi lain, adalah sejenis mesin sinar-X. Ini bisa aktif atau pasif, atau kombinasi keduanya.

Pemindai pasif hanya mendeteksi radiasi alami yang dipancarkan oleh tubuh Anda dan benda apa pun yang mungkin disembunyikan. Pemindai aktif memancarkan radiasi berenergi rendah untuk membuat pemindaian tubuh Anda, yang kemudian dapat dianalisis.

Jenis mesin yang Anda lewati akan tergantung di belahan dunia mana Anda berada. Misalnya, satu jenis pemindai tubuh aktif yang memancarkan sinar-X yang disebut "teknologi backscatter" digunakan secara luas di AS, tetapi dilarang di Australia dan Uni Eropa, di mana hanya teknologi non-pengion yang dapat digunakan.

Jenis pemindai lain memancarkan gelombang milimeter berenergi rendah, bukan sinar-X, untuk mencitrakan penumpang. Frekuensi gelombang milimeter dianggap sebagai radiasi non-pengion.

AI di bandara kita

AI tampaknya ada di sekitar kita akhir-akhir ini, dan mungkin juga berperan pada masa depan keamanan bandara.

Untuk saat ini, peninjau manusia diharuskan untuk mengidentifikasi potensi ancaman dalam gambar pindaian. Namun, bagaimana jika AI tingkat lanjut dilatih untuk melakukan ini menggunakan gambar basis data? Itu bisa selesai dalam waktu singkat.

Beberapa bandara sudah menggunakan pemindai computed tomography (CT) canggih untuk menghasilkan citra 3D definisi tinggi. Di masa mendatang, teknologi ini dapat ditingkatkan lebih lanjut oleh AI untuk mendeteksi ancaman dengan waktu jauh lebih cepat.

Secara hipotetis, CT scan juga dapat digunakan untuk manusia dan bagasi mereka. Apakah ini memungkinkan pelancong berjalan melalui pemindai tubuh sambil membawa tas mereka? Mungkin.

Tapi sampai saat itu tiba, Anda mungkin harus mencoba cara yang terbaik: berangkat dari rumah lebih awal.

Baca juga: Faktor Kenapa Mobil Listrik Tidak Populer di Asia Tenggara

Doug Drury adalah profesor dan kepala Penerbangan di CQUniversity Australia. Karya ini pertama kali muncul di The Conversation.

Artikel ini diproduksi oleh Hellena Souisa dari laporan ABC News.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Minim Perlindungan, Tahanan di AS yang Jadi Buruh Rawan Kecelakaan Kerja

Minim Perlindungan, Tahanan di AS yang Jadi Buruh Rawan Kecelakaan Kerja

Internasional
Siapa 'Si Lalat' Mohamed Amra, Napi yang Kabur dalam Penyergapan Mobil Penjara di Prancis?

Siapa "Si Lalat" Mohamed Amra, Napi yang Kabur dalam Penyergapan Mobil Penjara di Prancis?

Internasional
Pemungutan Suara di Paris Bikin Pulau Milik Perancis di Pasifik Mencekam, Mengapa?

Pemungutan Suara di Paris Bikin Pulau Milik Perancis di Pasifik Mencekam, Mengapa?

Internasional
Perjalanan Hubungan Rusia-China dari Era Soviet sampai Saat Ini

Perjalanan Hubungan Rusia-China dari Era Soviet sampai Saat Ini

Internasional
Pertemanan Rusia-China Makin Erat di Tengah Tekanan Barat

Pertemanan Rusia-China Makin Erat di Tengah Tekanan Barat

Internasional
Praktik 'Deepfake' di China Marak, Youtuber Asal Ukraina Jadi Korban

Praktik "Deepfake" di China Marak, Youtuber Asal Ukraina Jadi Korban

Internasional
Mengenal Peristiwa Nakba, Hilangnya Tanah Air Palestina

Mengenal Peristiwa Nakba, Hilangnya Tanah Air Palestina

Internasional
Apa Itu UU ‘Agen Asing’ Georgia dan Mengapa Eropa Sangat Khawatir?

Apa Itu UU ‘Agen Asing’ Georgia dan Mengapa Eropa Sangat Khawatir?

Internasional
Mengapa Presiden Putin Ganti Menteri Pertahanannya?

Mengapa Presiden Putin Ganti Menteri Pertahanannya?

Internasional
Lebanon Cemas di Tengah Meningkatnya Ketegangan Hezbollah-Israel

Lebanon Cemas di Tengah Meningkatnya Ketegangan Hezbollah-Israel

Internasional
Ramai soal Pengguna Media Sosial Blokir Artis-artis Ternama, Ada Apa?

Ramai soal Pengguna Media Sosial Blokir Artis-artis Ternama, Ada Apa?

Internasional
Jutaan Migran Tak Bisa Memilih dalam Pemilu Terbesar di Dunia

Jutaan Migran Tak Bisa Memilih dalam Pemilu Terbesar di Dunia

Internasional
Nasib Migran dan Pengungsi Afrika Sub-Sahara yang Terjebak di Tunisia

Nasib Migran dan Pengungsi Afrika Sub-Sahara yang Terjebak di Tunisia

Internasional
9 Mei, Hari Rusia Memperingati Kemenangan Soviet atas Nazi Jerman

9 Mei, Hari Rusia Memperingati Kemenangan Soviet atas Nazi Jerman

Internasional
Gelombang Panas Mengakibatkan Kesenjangan Pendidikan

Gelombang Panas Mengakibatkan Kesenjangan Pendidikan

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com