Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 06/02/2023, 19:16 WIB
Aditya Jaya Iswara

Editor

Penulis: C Andhika S & Arti Ekawati/DW Indonesia

BERLIN, KOMPAS.com - Tren main lato-lato sangat viral dan jadi sensasi di Jerman di era 1970-an. Permainan yang kemudian dikenal dengan nama Klick-Klack-Kugeln ini dipatenkan di Jerman.

"'Tek-tek-tek" suara berdetak bandul lato-lato sudah familiar di telinga banyak orang. Sejak dimainkan Presiden Joko Widodo (Jokowi), lato-lato kembali jadi tren. Siapa nyana mainan ini juga pernah viral dan jadi sensasi di beberapa negara seperti Jerman dan Swiss di era 1970-an!

Di kantor DW di Bonn, Jerman, DW berkeliling sambil membawa lato-lato berwarna kuning dan hijau. Hari itu DW ingin tahu apakah para kolega yang berasal dari Jerman masih tahu mainan macam apa itu dan bagaimana memainkannya.

Baca juga: 5 Faktor Kenapa di Singapura Banyak Orang China Kaya

Ternyata, sudah tidak banyak yang tahu benda apa itu. Seorang kolega perempuan bernama Laura sama sekali tidak tahu apa yang harus ia perbuat dengan mainan ini. Sementara kolega laki-laki yang bernama Eike awalnya bingung, tapi dengan cepat ia bisa memainkannya.

"Eh saya tidak dapat feeling-nya, bagaimana mainnya?" ujar Eike kebingungan tapi segera disusul dengan: "Waaah bisa ya ternyata! Aduh, ini sepertinya bahaya deh!" kata Eike sambil tertawa saat lato-lato yang ia mainkan berayun semakin kencang.

Memang, lato-lato sebenarnya bukan permainan baru. Mainan berupa dua bandul atau bola yang diikat dengan tali panjang dan diadu ini sudah dikenal sejak tahun 1960 hingga 1970-an. Di Jerman dan Swiss, mainan ini dikenal dengan nama Klick-Klack-Kugeln (bola yang berbunyi klik klak jika beradu).

Selain itu, Lato-lato juga dikenal dan ada di berbagai belahan dunia. Di Amerika misalnya, permainan ini dikenal sebagai clackers, di Belanda dikenal sebagai Klik-klak-rage.

Pengusaha Jerman punya hak paten lato-lato?

Perusahaan penyiaran asal Swiss yakni SRF pada tahun 2020 pernah mempublikasikan video dokumenter pendek berjudul Klick-Klack-Spiel (1971). Dalam video tersebut, mainan lato-lato disebut sebagai Das Trendspielzeug der 1970-er Jahre yang artinya kurang lebih: Mainan trendi tahun 1970-an.

Dalam video itu, terlihat orang dari segala usia, mulai anak kecil hingga kakek-kakek, menikmati bermain Klick-Klack-Kugeln. Dalam keterangan video tersebut SRF menuliskan bahwa mainan itu sangat bising dan tidak begitu masuk akal, tapi membuat banyak orang tergila-gila.

Tidak banyak yang tahu dari mana asal mula permainan ini. Mengutip berbagai sumber, ada yang menyebut permainan tersebut ditemukan juga di suku Indian Uruguay di Rio de la Plata.

Di Amerika Selatan juga ditemukan benda yang sama sejak tahun 1603 yang digunakan untuk menangkap hewan buruan.

Benda serupa juga ditemukan di Jepang dan digunakan sebagai senjata, orang mengenalnya sebagai suruchin. Di Argentina, benda ini mirip dengan senjata berburu mereka, yakni boleadora.

Baca juga: Sejarah Kenapa India Disebut Vrindavan

Terlepas dari asal-usulnya yang tidak diketahui, ternyata ada hak paten atas lato-lato! Ya, hak ini dimiliki oleh orang Jerman. Mengutip berbagai sumber, Hansjoachim Prahl seorang warga Hamburg-Eimsbuttel mengamati anak-anak di Afrika yang tengah bermain dua biji alpukat yang dihubungkan dengan tali.

Terinspirasi dari apa yang ia lihat, Prahl lalu berinisiatif membuat mainan dan mengganti inti dua bola plastik agar lebih kuat dan menambahkan cincin ke tali yang mengikat bola tersebut.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Sejarah Kudeta Muenchen, Kegagalan Hitler yang Jadi Awal Kebangkitan Nazi

Sejarah Kudeta Muenchen, Kegagalan Hitler yang Jadi Awal Kebangkitan Nazi

Internasional
6 Desember, Hari Santo Nicholas yang Dikenal sebagai Sinterklas

6 Desember, Hari Santo Nicholas yang Dikenal sebagai Sinterklas

Internasional
Sejarah Piramida Mesir dan Proses Pembangunannya

Sejarah Piramida Mesir dan Proses Pembangunannya

Internasional
Profil David Ben Gurion, Pendiri Negara Israel

Profil David Ben Gurion, Pendiri Negara Israel

Internasional
Alasan Kenapa Pengungsi Rohingya Datang ke Indonesia

Alasan Kenapa Pengungsi Rohingya Datang ke Indonesia

Internasional
Sejarah Wilayah Tepi Barat dalam Konflik Israel-Palestina

Sejarah Wilayah Tepi Barat dalam Konflik Israel-Palestina

Internasional
Profil Yahya Sinwar, Pemimpin Sayap Politik Hamas

Profil Yahya Sinwar, Pemimpin Sayap Politik Hamas

Internasional
Mengenal Siapa Itu Pengungsi Rohingya dan Kenapa Banyak Menuju Indonesia

Mengenal Siapa Itu Pengungsi Rohingya dan Kenapa Banyak Menuju Indonesia

Internasional
Alasan Kenapa Lebih Banyak Orang Asia-Amerika Bersenjata Api di AS

Alasan Kenapa Lebih Banyak Orang Asia-Amerika Bersenjata Api di AS

Internasional
Mengenal Apa Itu APEC dan Cara Kerjanya

Mengenal Apa Itu APEC dan Cara Kerjanya

Internasional
Siapa Hezbollah dan Kenapa Terlibat Perang Israel-Hamas?

Siapa Hezbollah dan Kenapa Terlibat Perang Israel-Hamas?

Internasional
Alasan Kenapa Semangka Menjadi Simbol Palestina

Alasan Kenapa Semangka Menjadi Simbol Palestina

Internasional
75 Tahun Berdirinya Negara Israel, Dulu dan Kini

75 Tahun Berdirinya Negara Israel, Dulu dan Kini

Internasional
Sejarah Konflik Palestina dan Israel

Sejarah Konflik Palestina dan Israel

Internasional
Perbedaan Antisemit dan Anti-Zionis

Perbedaan Antisemit dan Anti-Zionis

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com