Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Daftar Negara Anggota OKI

Kompas.com - 13/08/2022, 21:31 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

KOMPAS.com – Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) atau dalam Bahasa Inggris Organisation of Islamic Cooperation (OIC) merupakan organisasi internasional yang menegaskan keyakinan atas agama Islam, penghormatan pada Piagam PBB, dan hak asasi manusia.

Dalam situs resminya, OKI bertujuan untuk menjaga dan melindungi kepentingan dunia Muslim dalam semangat mempromosikan perdamaian dan harmoni internasional di antara berbagai orang di dunia.

Berapa jumlah anggota OKI? Saat ini, OKI merupakan organisasi terbesar kedua setelah PBB dengan 57 negara anggota yang tersebar di empat benua.

Baca juga: Daftar Negara di Afrika Timur

OKI didirikan berdasarkan pertemuan tingkat tinggi di Rabat, Maroko, pada 25 September 1969 setelah insiden pembakaran bagian dari Masjid Al-Aqsa pada 21 Agustus 1969.

Dilansir Kementerian Luar Negeri RI, tujuan awal pembentukan OKI adalah meningkatkan solidaritas Islam di antara negara anggota, mengoordinasikan kerja sama antarnegara anggota, mendukung perdamaian dan keamanan internasional, serta melindungi tempat-tempat suci Islam dan membantu perjuangan pembentukan negara Palestina yang merdeka dan berdaulat.

Dalam perkembangannya, OKI menjelma sebagai organisasi internasional yang menjadi wadah kerja sama di berbagai bidang seperti politik, ekonomi, sosial, budaya, dan ilmu pengetahuan antarnegara-negara muslim di seluruh dunia.

Baca juga: Daftar Negara Timur Tengah

Daftar negara anggota OKI

Saat ini, OKI beranggotakan 57 negara yang tersebar di empat benua. Berikut daftar negara anggota OKI beserta kapan bergabungnya.

  1. Azerbaijan – Bergabung 1992
  2. Yordania – Bergabung 1969
  3. Afghanistan – Bergabung 1969
  4. Albania – Bergabung 1992
  5. Uni Emirat Arab (UEA) – Bergabung 1972
  6. Indonesia – Bergabung 1969
  7. Uzbekistan – Bergabung 1996
  8. Uganda – Bergabung 1974
  9. Iran – Bergabung 1969
  10. Pakistan – Bergabung 1969
  11. Bahrain – Bergabung 1972
  12. Brunei Darussalam – Bergabung 1984
  13. Bangladesh – Bergabung 1974
  14. Benin – Bergabung 1983
  15. Burkina Faso – Bergabung 1974
  16. Tajikistan – Bergabung 1992
  17. Turki – Bergabung 1969
  18. Turkmenistan – 1992
  19. Chad – Bergabung 1969
  20. Togo – Bergabung 1997
  21. Tunisia – Bergabung 1969
  22. Algeria – Bergabung 1969
  23. Djibouti – Bergabung 1978
  24. Arab Saudi – Bergabung 1969
  25. Senegal – Bergabung 1969
  26. Sudan – Bergabung 1969
  27. Suriah – Bergabung 1972
  28. Suriname – Bergabung 1996
  29. Sierra Leone – Bergabung 1972
  30. Somalia – Bergabung 1969
  31. Irak ¬ Bergabung 1975
  32. Oman – Bergabung 1972
  33. Gabon – Bergabung 1974
  34. Gambia – Bergabung 1974
  35. Guyana – Bergabung 1998
  36. Guinea – Bergabung 1969
  37. Guinea-Bissau – Bergabung 1974
  38. Palestina – Bergabung 1969
  39. Comoros – Bergabung 1976
  40. Kyrgyztan – Bergabung 1992
  41. Qatar – Bergabung 1972
  42. Kazakhstan – Bergabung 1995
  43. Kamerun – Bergabung 1974
  44. Pantai Gading – Bergabung 2001
  45. Kuwait – Bergabung 1969
  46. Lebanon – Bergabung 1969
  47. Libya – Bergabung 1969
  48. Maladewa – Bergabung 1976
  49. Mali – Bergabung 1969
  50. Malaysia – Bergabung 1969
  51. Mesir – Bergabung 1969
  52. Maroko – Bergabung 1969
  53. Mauritania – Bergabung 1969
  54. Mozambik – Bergabung 1994
  55. Niger – Bergabung 1969
  56. Nigeria – Bergabung 1986
  57. Yaman – Bergabung sejak 1969

Itu tadi daftar 57 negara anggota OKI beserta tahun bergabungnya.

Baca juga: Daftar Barang Ekspor Indonesia dan Negara Tujuannya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Minim Perlindungan, Tahanan di AS yang Jadi Buruh Rawan Kecelakaan Kerja

Minim Perlindungan, Tahanan di AS yang Jadi Buruh Rawan Kecelakaan Kerja

Internasional
Siapa 'Si Lalat' Mohamed Amra, Napi yang Kabur dalam Penyergapan Mobil Penjara di Prancis?

Siapa "Si Lalat" Mohamed Amra, Napi yang Kabur dalam Penyergapan Mobil Penjara di Prancis?

Internasional
Pemungutan Suara di Paris Bikin Pulau Milik Perancis di Pasifik Mencekam, Mengapa?

Pemungutan Suara di Paris Bikin Pulau Milik Perancis di Pasifik Mencekam, Mengapa?

Internasional
Perjalanan Hubungan Rusia-China dari Era Soviet sampai Saat Ini

Perjalanan Hubungan Rusia-China dari Era Soviet sampai Saat Ini

Internasional
Pertemanan Rusia-China Makin Erat di Tengah Tekanan Barat

Pertemanan Rusia-China Makin Erat di Tengah Tekanan Barat

Internasional
Praktik 'Deepfake' di China Marak, Youtuber Asal Ukraina Jadi Korban

Praktik "Deepfake" di China Marak, Youtuber Asal Ukraina Jadi Korban

Internasional
Mengenal Peristiwa Nakba, Hilangnya Tanah Air Palestina

Mengenal Peristiwa Nakba, Hilangnya Tanah Air Palestina

Internasional
Apa Itu UU ‘Agen Asing’ Georgia dan Mengapa Eropa Sangat Khawatir?

Apa Itu UU ‘Agen Asing’ Georgia dan Mengapa Eropa Sangat Khawatir?

Internasional
Mengapa Presiden Putin Ganti Menteri Pertahanannya?

Mengapa Presiden Putin Ganti Menteri Pertahanannya?

Internasional
Lebanon Cemas di Tengah Meningkatnya Ketegangan Hezbollah-Israel

Lebanon Cemas di Tengah Meningkatnya Ketegangan Hezbollah-Israel

Internasional
Ramai soal Pengguna Media Sosial Blokir Artis-artis Ternama, Ada Apa?

Ramai soal Pengguna Media Sosial Blokir Artis-artis Ternama, Ada Apa?

Internasional
Jutaan Migran Tak Bisa Memilih dalam Pemilu Terbesar di Dunia

Jutaan Migran Tak Bisa Memilih dalam Pemilu Terbesar di Dunia

Internasional
Nasib Migran dan Pengungsi Afrika Sub-Sahara yang Terjebak di Tunisia

Nasib Migran dan Pengungsi Afrika Sub-Sahara yang Terjebak di Tunisia

Internasional
9 Mei, Hari Rusia Memperingati Kemenangan Soviet atas Nazi Jerman

9 Mei, Hari Rusia Memperingati Kemenangan Soviet atas Nazi Jerman

Internasional
Gelombang Panas Mengakibatkan Kesenjangan Pendidikan

Gelombang Panas Mengakibatkan Kesenjangan Pendidikan

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com