Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tradisi Mudik di Berbagai Belahan Dunia, Termasuk Korea

Kompas.com - 28/04/2022, 22:30 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

KOMPAS.com - Menjelang lebaran, orang-orang berbondong-bondong ke kampung halaman. Transportasi penuh, jalanan padat, namun kegembiraan terasa tumpah ruah.

Dikenal dengan istilah mudik, pulang kampung jadi semacam tradisi tak resmi di Indonesia. Banyaknya perantau menjadikan budaya mudik tak akan dengan mudah hilang dari masyarakat.

Tapi, mudik tak hanya dikenal di Indonesia. Meski berbeda penyebutan, sejumlah negara juga punya "mudik" versinya masing-masing.

Baca juga: Jelang Idul Fitri, Para WNI Mulai Mudik dari Kuala Lumpur

Tradisi Balik Kampung di Malaysia

Dilansir berbagai sumber, bukan mudik yang menjadi istilah di Malaysia, tapi Balik Kampung.

Sama halnya dengan di Indonesia, tradisi ini digelar jelang Idul Fitri. Mayoritas penduduk Malaysia memang beragama Islam.

Baca juga: Ada Rental Mobil Lamborghini buat Mudik, Harga Rp 27 Juta per Hari

Tradisi Seker Bayram di Turki

Masyarakat di Turki juga melakukan mudik saat lebaran, dimana Hari raya Idul Fitri di sana disebut Seker Bayram.

Selain itu, tradisi yang tak kalah unik adalah mengantarkan manisan pada tetangga di hari yang suci itu.

Baca juga: Jepang Umumkan Keadaan Darurat Covid-19, KBRI Tokyo Imbau WNI Tak Mudik

Tradisi Kumpul Keluarga di China

Saat Hari Raya Imlek atau Tahun Baru China, saat itulah banyak warga rantau yang pulang kampung.

Keluarga berkumpul, membakar kembang api, kumpul keluarga, makan kue keranjang, dan tak lupa, bagi-bagi angpau.

Baca juga: Polisi Malaysia Peringatkan Warga agar Tak Mudik saat Ramadhan

Chuseok di Korea Selatan

Di Korea Selatan, budaya mudik dilakukan saat Chuseok atau festival musim panas Hangawi, yang digelar di tengah musim gugur.

Saat Chuseok, orang Korea biasanya melakukan ritual Charye dan Seongmyo. Mereka juga menghabiskan waktu bersama keluarga.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Internasional
Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Genosida Armenia, Apa Itu?

Genosida Armenia, Apa Itu?

Internasional
Mengapa Persia Berubah Nama Menjadi Iran

Mengapa Persia Berubah Nama Menjadi Iran

Internasional
Sejarah Panjang Hubungan Korea Utara dan Iran

Sejarah Panjang Hubungan Korea Utara dan Iran

Internasional
Mengapa Ukraina Ingin Bergabung dengan Uni Eropa?

Mengapa Ukraina Ingin Bergabung dengan Uni Eropa?

Internasional
Siapa Kelompok-kelompok Pro-Israel di AS?

Siapa Kelompok-kelompok Pro-Israel di AS?

Internasional
Mengenal Kelompok-kelompok Pro-Palestina di AS

Mengenal Kelompok-kelompok Pro-Palestina di AS

Internasional
Secara Ekonomi, Cukup Kuatkah Iran Menghadapi Perang dengan Israel?

Secara Ekonomi, Cukup Kuatkah Iran Menghadapi Perang dengan Israel?

Internasional
Mengapa Israel Menyerang Kota Isfahan di Iran?

Mengapa Israel Menyerang Kota Isfahan di Iran?

Internasional
Apa Status Palestina di PBB?

Apa Status Palestina di PBB?

Internasional
Alasan Mogok Kerja Para Dokter di Kenya

Alasan Mogok Kerja Para Dokter di Kenya

Internasional
Posisi Yordania Terjepit Setelah Ikut Tembak Jatuh Rudal Iran

Posisi Yordania Terjepit Setelah Ikut Tembak Jatuh Rudal Iran

Internasional
Asia Tenggara Jadi Tujuan Utama Perdagangan Sampah Impor Ilegal

Asia Tenggara Jadi Tujuan Utama Perdagangan Sampah Impor Ilegal

Internasional
Junta Myanmar Dituding Pakai Warga Rohingya sebagai “Perisai Manusia”

Junta Myanmar Dituding Pakai Warga Rohingya sebagai “Perisai Manusia”

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com