Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Pertempuran Manila, Paling Sengit Selama Perang Dunia 2

Kompas.com - 05/10/2021, 18:25 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber wikipedia

 

KOMPAS.com - Pertempuran Manila dikenal sebagai pertempuran perkotaan paling sengit dalam gelaran Perang Dunia 2.

Ini pertama kalinya terjadi di Manila, di mana darah, darah, dan darah menggenang di mana-mana.

Bahkan dikutip dari Wikipedia, sangat sedikit pertempuran selama beberapa bulan terakhir Perang Dunia II yang melampaui kebrutalan dan kehancuran di pertempuran Manila.

Baca juga: Simak 5 Pertempuran Mempertahankan Kemerdekaan di Berbagai Daerah

Pada tahun 1941, Manila telah dinyatakan sebagai kota terbuka oleh Jenderal Douglas MacArthur.

Meskipun Jepang tidak bermaksud menempatkan banyak sumber daya dalam mempertahankan Manila, Laksamana Muda Sanji diberi tugas mempertahankan kota.

Hingga AS pun datang. Jenderal MacArthur mengantisipasi bahwa kota Manila akan direbut kembali.

Sebenarnya, pengumuman itu datang pada 4 Februari. Pada saat itu, stafnya bahkan telah merencanakan parade kemenangan.

Baca juga: Pertempuran Lima Hari Palembang: Latar Belakang, Kronologi, dan Akhir

Tapi, pertempuran perebutan Manila tak bisa dihindari.

Pertempuran itu pun memakan waktu hampir satu bulan.

Meskipun Jenderal MacArthur ingin melindungi Manila dan penduduk sipil yang tinggal di kota itu, kehancuran besar-besaran tidak dapat dihindari.

Jepang yang mampu menahan pasukan infanteri AS, kewalahan dengan tembakan dari kapal perusak, tank, dan howitzer.

Serangan dari AS membuat pasukan Jepang menghadapi penangkapan bahkan kematian.

Baca juga: Kisah Perang: Benarkah Rusia Menang Pertempuran Kursk, Adu Tank Terbesar di Dunia?

Pasukan Jepang lantas membalas terhadap warga sipil, yang langsung menjadi korban dari beberapa kebrutalan parah.

Tindakan brutal ini dikenal sebagai Pembantaian Manila.

Beberapa tindakan yang diderita penduduk sipil termasuk pemerkosaan, pembantaian, dan mutilasi dengan kekerasan.

Setelah perang, Jenderal Jepang Yamashita disalahkan atas Pembantaian Manila dan akhirnya digantung karena kejahatan perang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Minim Perlindungan, Tahanan di AS yang Jadi Buruh Rawan Kecelakaan Kerja

Minim Perlindungan, Tahanan di AS yang Jadi Buruh Rawan Kecelakaan Kerja

Internasional
Siapa 'Si Lalat' Mohamed Amra, Napi yang Kabur dalam Penyergapan Mobil Penjara di Prancis?

Siapa "Si Lalat" Mohamed Amra, Napi yang Kabur dalam Penyergapan Mobil Penjara di Prancis?

Internasional
Pemungutan Suara di Paris Bikin Pulau Milik Perancis di Pasifik Mencekam, Mengapa?

Pemungutan Suara di Paris Bikin Pulau Milik Perancis di Pasifik Mencekam, Mengapa?

Internasional
Perjalanan Hubungan Rusia-China dari Era Soviet sampai Saat Ini

Perjalanan Hubungan Rusia-China dari Era Soviet sampai Saat Ini

Internasional
Pertemanan Rusia-China Makin Erat di Tengah Tekanan Barat

Pertemanan Rusia-China Makin Erat di Tengah Tekanan Barat

Internasional
Praktik 'Deepfake' di China Marak, Youtuber Asal Ukraina Jadi Korban

Praktik "Deepfake" di China Marak, Youtuber Asal Ukraina Jadi Korban

Internasional
Mengenal Peristiwa Nakba, Hilangnya Tanah Air Palestina

Mengenal Peristiwa Nakba, Hilangnya Tanah Air Palestina

Internasional
Apa Itu UU ‘Agen Asing’ Georgia dan Mengapa Eropa Sangat Khawatir?

Apa Itu UU ‘Agen Asing’ Georgia dan Mengapa Eropa Sangat Khawatir?

Internasional
Mengapa Presiden Putin Ganti Menteri Pertahanannya?

Mengapa Presiden Putin Ganti Menteri Pertahanannya?

Internasional
Lebanon Cemas di Tengah Meningkatnya Ketegangan Hezbollah-Israel

Lebanon Cemas di Tengah Meningkatnya Ketegangan Hezbollah-Israel

Internasional
Ramai soal Pengguna Media Sosial Blokir Artis-artis Ternama, Ada Apa?

Ramai soal Pengguna Media Sosial Blokir Artis-artis Ternama, Ada Apa?

Internasional
Jutaan Migran Tak Bisa Memilih dalam Pemilu Terbesar di Dunia

Jutaan Migran Tak Bisa Memilih dalam Pemilu Terbesar di Dunia

Internasional
Nasib Migran dan Pengungsi Afrika Sub-Sahara yang Terjebak di Tunisia

Nasib Migran dan Pengungsi Afrika Sub-Sahara yang Terjebak di Tunisia

Internasional
9 Mei, Hari Rusia Memperingati Kemenangan Soviet atas Nazi Jerman

9 Mei, Hari Rusia Memperingati Kemenangan Soviet atas Nazi Jerman

Internasional
Gelombang Panas Mengakibatkan Kesenjangan Pendidikan

Gelombang Panas Mengakibatkan Kesenjangan Pendidikan

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com