Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

1,5 Miliar Data Pengguna Facebook Dikabarkan Ditawarkan ke "Dark Web"

Kompas.com - 05/10/2021, 17:36 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Sebanyak 1,5 miliar data pengguna Facebook dilaporkan ditawarkan ke dark web, makin menambah pusing CEO Mark Zuckerberg.

Situs berita keamanan siber Privacy Affairs melaporkan, penawaran data itu mencakup ID pengguna, nama asli, alamat surel, nomor telepon, hingga lokasi pengguna.

Disebutkan si penjual mematok harga sekitar 5.000 dollar AS (Rp 71,1 juta) per sejuta nama, dikutip RT Senin (4/10/2021).

Baca juga: Mengenal BGP Routing, Sistem yang Disebut Jadi Penyebab WhatsApp, Instagram, dan Facebook Error

Privacy Affairs memberitakan, data itu diduga asli dengan si penjual mendapatkannya melalui metode scraping.

Singkatnya, si penawar mendapatkan informasi yang dipampang pengguna secara publik, atau memanfaatkan aplikasi atau kuis untuk memperoleh akses.

Menurut publikasi, 1,5 miliar data Facebook yang ditawarkan ke dark web merupakan pencurian paling signifikan saat ini.

Akses ilegal tersebut disebut tiga kali lebih besar ketika terjadi kebocoran 533 juta data telepon pada April.

Saat itu, Facebook menyatakan data tersebut merupakan data lama, dan kerentanan keamanan sudah ditambal sejak 2019.

Privacy Affairs melaporkan, memang ada kabar bahwa pembeli tidak mendapat apapun meski telah menyerahkan uang ke penawar.

Tetapi, sampel data yang diunggah ke sebuah situs peretasan populer menunjukkan identitas tersebut asli.

Kabar ini terjadi saat Facebook, Instagram, dan Whatsapp mengalami down selama beberap jam pada Senin.

Pakar keamanan siber menerangkan, pengguna yang datanya diambil terancam mendapatkan surel atau kontak dari si pencuri.

Baca juga: Ketika Sistem Internal Facebook Juga Bermasalah Saat FB, IG, dan WA Down

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Genosida Armenia, Apa Itu?

Genosida Armenia, Apa Itu?

Internasional
Mengapa Persia Berubah Nama Menjadi Iran

Mengapa Persia Berubah Nama Menjadi Iran

Internasional
Sejarah Panjang Hubungan Korea Utara dan Iran

Sejarah Panjang Hubungan Korea Utara dan Iran

Internasional
Mengapa Ukraina Ingin Bergabung dengan Uni Eropa?

Mengapa Ukraina Ingin Bergabung dengan Uni Eropa?

Internasional
Siapa Kelompok-kelompok Pro-Israel di AS?

Siapa Kelompok-kelompok Pro-Israel di AS?

Internasional
Mengenal Kelompok-kelompok Pro-Palestina di AS

Mengenal Kelompok-kelompok Pro-Palestina di AS

Internasional
Secara Ekonomi, Cukup Kuatkah Iran Menghadapi Perang dengan Israel?

Secara Ekonomi, Cukup Kuatkah Iran Menghadapi Perang dengan Israel?

Internasional
Mengapa Israel Menyerang Kota Isfahan di Iran?

Mengapa Israel Menyerang Kota Isfahan di Iran?

Internasional
Apa Status Palestina di PBB?

Apa Status Palestina di PBB?

Internasional
Alasan Mogok Kerja Para Dokter di Kenya

Alasan Mogok Kerja Para Dokter di Kenya

Internasional
Posisi Yordania Terjepit Setelah Ikut Tembak Jatuh Rudal Iran

Posisi Yordania Terjepit Setelah Ikut Tembak Jatuh Rudal Iran

Internasional
Asia Tenggara Jadi Tujuan Utama Perdagangan Sampah Impor Ilegal

Asia Tenggara Jadi Tujuan Utama Perdagangan Sampah Impor Ilegal

Internasional
Junta Myanmar Dituding Pakai Warga Rohingya sebagai “Perisai Manusia”

Junta Myanmar Dituding Pakai Warga Rohingya sebagai “Perisai Manusia”

Internasional
Mengapa Banyak Sekali Tentara Rusia Tewas di Ukraina?

Mengapa Banyak Sekali Tentara Rusia Tewas di Ukraina?

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com