Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Profil Muhammad VI, Raja Maroko

Kompas.com - 01/10/2021, 11:50 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber wikipedia

KOMPAS.com - Raja Maroko Muhammad VI, lahir pada 21 Agustus 1963.

Dikenal juga dengan sebutan Raja Muhammad bin al-Hassan, dia dinobatkan sebagai raja pada tahun 1999.

Dikutip dari Wikipedia, Muhammad VI adalah putra dari Muhammad bin Hassan II bin Muhammad bin Yusuf bin Hasan bin Muhammad bin Abdurrahman bin Hisyam bin Muhammad bin Abdul Khatib bin Ismail bin Maula Syarif.

Baca juga: 11 Pelaku Pemerkosaan dan Penyiksaan Gadis 17 Tahun di Maroko Dipenjara 20 Tahun

Sebelum tampil sebagai raja, Muhammad VI menyandang gelar Pangeran Mahkota.

Ia menerima gelar mahkota kerajaan pada 23 Juli 1999, setelah sang ayah wafat.

Raja muda ini segera dikenal sebagai generasi modern yang memimpin kerajaan konstitusional.

Dia jugalah yang mencetuskan kantor Perdana Menteri Maroko.

Baca juga: 6 Tips Dekor Kamar Mandi Bergaya Maroko yang Unik dan Eksotis

Pada 1999, tak lama setelah naik tahta, Raja Muhammad VI berpidato mengenai kondisi negara di televisi.

Diriny berjanji menghapuskan dan menangani korupsi, serta menciptakan pekerjaan dan meningkatkan penanganan HAM.

Meski begitu, Muhammad VI secara umum ditentang gerakan Islam konservatif.

Dukungannya untuk pluralisme politik telah membangkitkan kemarahan beberapa kaum fundamentalis.

Baca juga: Lewat Telepon, PM Israel Undang Raja Maroko Mohammed VI Berkunjung ke Negaranya

Dalam susunan keluarga kerajaan sendiri, Baginda Raja Muhammad VI memiliki seorang saudara lelaki bernama Pangeran Moulay Rachid.

Dia juga punya tiga saudara perempuan, masing-masing adalah Puteri Lalla Meryem, Puteri Lalla Asma, dan Puteri Lalla Hasna.

Raja Mohammed VI menikah dengan Salma Benani atau Puteri Lalla Salma, seorang insinyur komputer dari Fez di Rabat pada 21 Maret 2002.

Puteri Lalla Salma langsung diberikan gelar Puteri setelah menjadi istri raja.

Baca juga: Dekati Konvoi Raja Maroko dan Paus Fransiskus, Remaja Ditangkap

Keluarga kerajaan ini memiliki seorang anak, yaitu Pangeran Mahkota Maulay Hassan yang lahir pada 8 Mei 2003.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Genosida Armenia, Apa Itu?

Genosida Armenia, Apa Itu?

Internasional
Mengapa Persia Berubah Nama Menjadi Iran

Mengapa Persia Berubah Nama Menjadi Iran

Internasional
Sejarah Panjang Hubungan Korea Utara dan Iran

Sejarah Panjang Hubungan Korea Utara dan Iran

Internasional
Mengapa Ukraina Ingin Bergabung dengan Uni Eropa?

Mengapa Ukraina Ingin Bergabung dengan Uni Eropa?

Internasional
Siapa Kelompok-kelompok Pro-Israel di AS?

Siapa Kelompok-kelompok Pro-Israel di AS?

Internasional
Mengenal Kelompok-kelompok Pro-Palestina di AS

Mengenal Kelompok-kelompok Pro-Palestina di AS

Internasional
Secara Ekonomi, Cukup Kuatkah Iran Menghadapi Perang dengan Israel?

Secara Ekonomi, Cukup Kuatkah Iran Menghadapi Perang dengan Israel?

Internasional
Mengapa Israel Menyerang Kota Isfahan di Iran?

Mengapa Israel Menyerang Kota Isfahan di Iran?

Internasional
Apa Status Palestina di PBB?

Apa Status Palestina di PBB?

Internasional
Alasan Mogok Kerja Para Dokter di Kenya

Alasan Mogok Kerja Para Dokter di Kenya

Internasional
Posisi Yordania Terjepit Setelah Ikut Tembak Jatuh Rudal Iran

Posisi Yordania Terjepit Setelah Ikut Tembak Jatuh Rudal Iran

Internasional
Asia Tenggara Jadi Tujuan Utama Perdagangan Sampah Impor Ilegal

Asia Tenggara Jadi Tujuan Utama Perdagangan Sampah Impor Ilegal

Internasional
Junta Myanmar Dituding Pakai Warga Rohingya sebagai “Perisai Manusia”

Junta Myanmar Dituding Pakai Warga Rohingya sebagai “Perisai Manusia”

Internasional
Mengapa Banyak Sekali Tentara Rusia Tewas di Ukraina?

Mengapa Banyak Sekali Tentara Rusia Tewas di Ukraina?

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com