Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Misteri Tenggelamnya Kursk, Kecelakaan Kapal Selam Terparah Rusia Tewaskan 118 Kru

Kompas.com - 22/04/2021, 07:22 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

MOSKWA, KOMPAS.com - Insiden tenggelamnya Kursk menjadi kecelakaan kapal selam terparah di Rusia, yang menewaskan 118 orang.

Pada Agustus 2000 kapal selam nuklir Rusia, Kursk, tenggelam ke dasar Laut Barents setelah dihantam rudal kapal perusak Rusia dalam latihan.

Dalam surat kabar Jerman Berliner Zeitung edisi Jumat (8/9/2000) yang dilansir Harian Kompas pada 9 September 2000, dilaporkan bahwa Kursk tenggelam akibat rudal Granit yang dikendalikan radar dan ditembakkan kapal nuklir kelas Kirov, Peter the Great (Peter Agung).

Baca juga: KRI Nanggala Hilang Kontak, Berikut Insiden Melibatkan Kapal Selam 6 Tahun Terakhir

Insiden itu terjadi pada 12 Agustus 2000 sewaktu Armada Utara Rusia sedang latihan.

Laporan itu dan kesimpulannya lalu diserahkan ke Presiden Vladimir Putin pada 31 Agustus 2000, tetapi sampai sekarang penyebab pasti tenggelamnya Kursk masih misteri.

Matthias Schoenaerts dalam Kursk (2018)IMDb Matthias Schoenaerts dalam Kursk (2018)
Moskwa semula mengatakan, kecelakaan kapal selam Rusia Kursk karena tabrakan dengan kapal selam lainnya yang kemungkinan milik negara anggota NATO.

Namun laporan itu kemudian diperlunak dan dikatakan mungkin akibat tabrakan di bawah laut.

Kontroversi lainnya yang diberitakan AFP pada Rabu (21/4/2021), otoritas Rusia menolak bantuan dari kapal Angkatan Laut Inggris dan Norwegia.

Alhasil, 118 pelaut di kapal selam Kursk tewas. Mayoritas meninggal saat kecelakaan, dan ada beberapa yang masih bertahan hidup selama sekian hari.

Para pelaut yang masih sempat bertahan itu menulis catatan harian dengan darah untuk orang-orang yang mereka cintai, kemudian mati lemas.

"Ini adalah musibah terburuk Angkatan Laut Rusia," tulis AFP.

Baca juga: [Cerita Dunia] Banjir Sungai Yangtze Tewaskan 3,7 Juta Orang, Terparah di Dunia

Foto pada Maret 1995 memperlihatkan kapal selam Rusia Kursk di pangkalan Vidyavevo. Kapal selam Kursk tenggelam di Laut Barents pada Agustus 2000 dan menewaskan 118 orang, yang menjadi kecelakaan kapal selam terparah di Rusia.STR/AFP Foto pada Maret 1995 memperlihatkan kapal selam Rusia Kursk di pangkalan Vidyavevo. Kapal selam Kursk tenggelam di Laut Barents pada Agustus 2000 dan menewaskan 118 orang, yang menjadi kecelakaan kapal selam terparah di Rusia.
Teka-teki rudal

Artikel Berliner Zeitung yang dilansir Harian Kompas menyatakan, laporan terinci memperlihatkan kapal jelajah menembakkan peluru kendali yang dilengkapi dengan sistem pemburu baru.

Rudal itu menerobos air sekitar 20 km jauhnya waktu ledakan bawah air dicatat di atas kapal perusak, kemudian disusul lagi ledakan lain.

"Kedua ledakan itu seharusnya tampak dari anjungan kapal perusak. Di atas kapal itu, para awak semula mengira ledakan kedua itu bagian dari latihan."

"Namun, komisi peneliti FSB menulis dalam laporan, mereka menduga posisi Kursk dan rudal Granit sangat bertepatan pada kedalaman 400 meter," tulis surat kabar tersebut.

Tidak diungkapkan alasan yang tepat mengapa peluru kendali itu sampai menimpa Kursk.

Baca juga: KRI Nanggala-402 Hilang Turut Diwartakan Media Asing

Upacara peringatan korban tewas kecelakaan kapal selam Kursk di permakaman Serafimovskoe, St Petersburg, Rusia, pada 12 Agustus 2014. Ini adalah upacara peringatan ke-14 tenggelamnya Kursk yang menewaskan 118 orang, dan menjadi kecelakaan kapal selam terparah di Rusia.AFP PHOTO/OLGA MALTSEVA Upacara peringatan korban tewas kecelakaan kapal selam Kursk di permakaman Serafimovskoe, St Petersburg, Rusia, pada 12 Agustus 2014. Ini adalah upacara peringatan ke-14 tenggelamnya Kursk yang menewaskan 118 orang, dan menjadi kecelakaan kapal selam terparah di Rusia.
Juru bicara Departemen Pertahanan Amerika Serikat (AS) Ken Bacon mengatakan, ledakan keras setara 1-5 ton peledak TNT menimpa kapal selam Rusia Kursk di Laut Barents.

Hal itu menguatkan teori bahwa ledakan dari luar menyebabkan torpedo Kursk meledak di bagian buritan kapal selam.

Ledakan kedua, yang terjadi satu menit 16 detik setelah yang pertama, 45 sampai 50 kali lebih kuat.

Putin sedang berlibur

Dalam kecelakaan kapal selam Rusia Kursk, Presiden Vladimir Putin sempat dituding sengaja mengorbankan kru dan tak segera meminta bantuan intenasional, dengan dalih rahasia strategis.

Artikel Reuters dan AFP yang dilansir Harian Kompas pada 19 Agustus 2000 mengungkapkan, Putin sedang berlibur di Laut Hitam saat kecelakaan kapal selam Rusia Kursk terjadi.

Ia baru angkat bicara dan minta bantuan internasional setelah empat hari berita musibah terungkap.

Baca juga: [Cerita Dunia] Chamoy Thipyaso Dipenjara 141.078 Tahun, Korbannya 16.000 Orang

Presiden Rusia Vladimir Putin berfoto dengan seekor kuda saat berlibur di kota Kyzyl di Siberia Selatan pada 3 Agustus 2009. AFP PHOTO/ALEXEY DRUZHININ/ RIA NOVOSTI Presiden Rusia Vladimir Putin berfoto dengan seekor kuda saat berlibur di kota Kyzyl di Siberia Selatan pada 3 Agustus 2009.
"Seperti juga (peperangan) di Chechnya, tragedi Kursk menunjukkan betapa nyawa manusia demikian tak bergunanya bagi militer kita, juga politisi kita," komentar Valentina Melnikova, ketua Komite Ibu-ibu Tentara seperti dikutip koran Perancis, Le Parisien, Selasa (8/8/2000).

Misteri lain yang belum terungkap pasti adalah jumlah korban. Tragedi Kursk dilaporkan menewaskan 118 kru, tetapi di media Rusia diungkap bahwa kapal selam itu mengangkut 130 orang.

Jika angka 130 yang dipakai sebagai korban tewas, maka jumlahnya melebihi kecelakaan kapal selam USS Thresher Amerika Serikat pada April 1963 yang menewaskan 129 pelaut di Cape Cod.

Baca juga: Kapal Selam Jepang Tabrak Kapal Hong Kong Saat Menyembul ke Permukaan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Genosida Armenia, Apa Itu?

Genosida Armenia, Apa Itu?

Internasional
Mengapa Persia Berubah Nama Menjadi Iran

Mengapa Persia Berubah Nama Menjadi Iran

Internasional
Sejarah Panjang Hubungan Korea Utara dan Iran

Sejarah Panjang Hubungan Korea Utara dan Iran

Internasional
Mengapa Ukraina Ingin Bergabung dengan Uni Eropa?

Mengapa Ukraina Ingin Bergabung dengan Uni Eropa?

Internasional
Siapa Kelompok-kelompok Pro-Israel di AS?

Siapa Kelompok-kelompok Pro-Israel di AS?

Internasional
Mengenal Kelompok-kelompok Pro-Palestina di AS

Mengenal Kelompok-kelompok Pro-Palestina di AS

Internasional
Secara Ekonomi, Cukup Kuatkah Iran Menghadapi Perang dengan Israel?

Secara Ekonomi, Cukup Kuatkah Iran Menghadapi Perang dengan Israel?

Internasional
Mengapa Israel Menyerang Kota Isfahan di Iran?

Mengapa Israel Menyerang Kota Isfahan di Iran?

Internasional
Apa Status Palestina di PBB?

Apa Status Palestina di PBB?

Internasional
Alasan Mogok Kerja Para Dokter di Kenya

Alasan Mogok Kerja Para Dokter di Kenya

Internasional
Posisi Yordania Terjepit Setelah Ikut Tembak Jatuh Rudal Iran

Posisi Yordania Terjepit Setelah Ikut Tembak Jatuh Rudal Iran

Internasional
Asia Tenggara Jadi Tujuan Utama Perdagangan Sampah Impor Ilegal

Asia Tenggara Jadi Tujuan Utama Perdagangan Sampah Impor Ilegal

Internasional
Junta Myanmar Dituding Pakai Warga Rohingya sebagai “Perisai Manusia”

Junta Myanmar Dituding Pakai Warga Rohingya sebagai “Perisai Manusia”

Internasional
Mengapa Banyak Sekali Tentara Rusia Tewas di Ukraina?

Mengapa Banyak Sekali Tentara Rusia Tewas di Ukraina?

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com