Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

China Berhasil Masuki Area Bulan yang Belum Terjamah Manusia

Kompas.com - 04/12/2020, 07:00 WIB
Aditya Jaya Iswara

Editor

BEIJING, KOMPAS.com - Administrasi Luar Angkasa Nasional China (BACC) mengatakan, pesawat ruang angkasa Chang'e-5 telah mendarat di Bulan pada Selasa (1/12/2020), dan sudah menyelesaikan misi pengumpulan material batu serta debu Bulan.

Dana triliunan rupiah telah digelontorkan China untuk membiayai program penelitian luar angkasa yang dijalankan militer.

Negara pimpinan Xi Jinping itu berharap dapat memiliki stasiun luar angkasa berawak pada 2022, dan akan menerbangkan manusia ke bulan.

Baca juga: [VIDEO] Wahana Antariksa China Berhasil Mendarat di Bulan, Mulai Kumpulkan Sampel 2 Hari ke Depan

Pesawat luar angkasa tak berawak itu mengumpulkan sekitar 2 kilogram material dari area yang belum pernah dijelajahi manusia, yang dikenal sebagai Oceanus Procellarum atau "Ocean of Storms" - sebuah dataran lava yang luas, menurut jurnal sains Nature.

Pengambilan sampel untuk penelitian ilmiah

Para ilmuwan berharap sampel tersebut akan membantu mereka mempelajari tentang asal-usul bulan, hingga pembentukan dan aktivitas vulkanik di permukaannya.

Baca juga: Wahana Pengambil Bebatuan Bulan Milik China Berhasil Diluncurkan

Pada awal pekan ini, media pemerintah setempat melaporkan jika misi ini berhasil maka China menjadi negara ketiga yang mengambil sampel dari bulan, setelah Amerika Serikat (AS) dan Uni Soviet.

Pengambilan sampel material dari bulan ini merupakan upaya serupa pertama yang dilakukan setelah misi Luna 24 Uni Soviet pada tahun 1976.

Pada Rabu malam (2/12/2020), sampel material bulan dikemas dalam wadah khusus dan mendarat di wilayah Mongolia dalam, China utara.

"Penelitian ilmiah dilakukan sesuai rencana," kata badan antariksa itu, tanpa memberikan rincian.

Baca juga: Untuk Pertama Kalinya, China Bakal Ambil Bebatuan di Bulan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Genosida Armenia, Apa Itu?

Genosida Armenia, Apa Itu?

Internasional
Mengapa Persia Berubah Nama Menjadi Iran

Mengapa Persia Berubah Nama Menjadi Iran

Internasional
Sejarah Panjang Hubungan Korea Utara dan Iran

Sejarah Panjang Hubungan Korea Utara dan Iran

Internasional
Mengapa Ukraina Ingin Bergabung dengan Uni Eropa?

Mengapa Ukraina Ingin Bergabung dengan Uni Eropa?

Internasional
Siapa Kelompok-kelompok Pro-Israel di AS?

Siapa Kelompok-kelompok Pro-Israel di AS?

Internasional
Mengenal Kelompok-kelompok Pro-Palestina di AS

Mengenal Kelompok-kelompok Pro-Palestina di AS

Internasional
Secara Ekonomi, Cukup Kuatkah Iran Menghadapi Perang dengan Israel?

Secara Ekonomi, Cukup Kuatkah Iran Menghadapi Perang dengan Israel?

Internasional
Mengapa Israel Menyerang Kota Isfahan di Iran?

Mengapa Israel Menyerang Kota Isfahan di Iran?

Internasional
Apa Status Palestina di PBB?

Apa Status Palestina di PBB?

Internasional
Alasan Mogok Kerja Para Dokter di Kenya

Alasan Mogok Kerja Para Dokter di Kenya

Internasional
Posisi Yordania Terjepit Setelah Ikut Tembak Jatuh Rudal Iran

Posisi Yordania Terjepit Setelah Ikut Tembak Jatuh Rudal Iran

Internasional
Asia Tenggara Jadi Tujuan Utama Perdagangan Sampah Impor Ilegal

Asia Tenggara Jadi Tujuan Utama Perdagangan Sampah Impor Ilegal

Internasional
Junta Myanmar Dituding Pakai Warga Rohingya sebagai “Perisai Manusia”

Junta Myanmar Dituding Pakai Warga Rohingya sebagai “Perisai Manusia”

Internasional
Mengapa Banyak Sekali Tentara Rusia Tewas di Ukraina?

Mengapa Banyak Sekali Tentara Rusia Tewas di Ukraina?

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com