Hari Kamis, tentara dikerahkan untuk meredam gelombang kerusuhan di kota Lashio, Negara Bagian Shan, Myanmar timur laut, sekitar 700 kilometer dari Yangon.
Sebanyak 1.200 warga pemeluk agama minoritas diungsikan di salah satu rumah ibadah, Biara Mansu, dengan penjagaan ketat aparat keamanan.
Menurut seorang pejabat kepolisian senior di Lashio yang menolak disebut namanya, korban tewas berasal dari kalangan warga minoritas. Sementara lima warga yang terluka berasal dari kelompok warga mayoritas.
Seorang jurnalis juga dilaporkan diamuk oleh massa, yang sejak dua hari terakhir mengamuk menyerang rumah tinggal, tempat ibadah, dan toko-toko warga masyarakat minoritas di sana.
Kerusuhan dikabarkan bermula dari aksi kriminal seorang pria warga minoritas, yang menyiram minyak dan membakar seorang perempuan warga mayoritas.
Pelaku sebenarnya sudah ditangkap dan ditahan aparat kepolisian, sementara korban dalam keadaan selamat dan dirawat di rumah sakit setempat.
Pemerintah setempat dikabarkan mengerahkan 300 tentara dan 200 polisi untuk mengembalikan situasi tertib dan aman di kota berpopulasi 130.000 orang itu.
Selain itu, aparat keamanan juga memberlakukan aturan darurat, membangun barikade di jalan-jalan, serta menerapkan jam malam di kota yang berbatasan dengan China itu.
Barikade dibangun untuk mencegah massa perusuh baru masuk ke dalam kota dan kembali membuat kekacauan, seperti menjarah dan membakar.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.