Lewat akun Facebook-nya, juru bicara kepresidenan, Ye Htut, membenarkan peristiwa itu, termasuk pembakaran sejumlah bangunan.
”Perusakan dan pembakaran rumah ibadah, yang memicu kerusuhan antarumat beragama, adalah hal yang tak pantas. Hal itu tak pantas di sebuah masyarakat demokratis, yang coba kita bangun bersama,” tulis Ye.
Ia juga mengancam akan menangkap dan memenjarakan siapa saja yang terlibat.
Masalah kerusuhan berdarah yang menyasar warga umat beragama minoritas di Myanmar telah menjadi sorotan dunia.
Presiden Amerika Serikat Barrack Obama bahkan menyatakan keprihatinannya saat menerima Presiden Thein Sein ke Gedung Putih beberapa waktu lalu.(BBC/AP/AFP/dwa)