Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahmadinejad Akan Melawan

Kompas.com - 23/05/2013, 02:35 WIB

TEHERAN, RABU - Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad, Rabu (22/5), menyatakan akan melawan keputusan Dewan Pengawal Konstitusi Iran yang telah melarang dua calon kuat presiden Iran maju dalam pemilihan umum bulan depan. Ahmadinejad menyebut keputusan itu tidak adil.

Dalam pernyataan yang dimuat di laman resmi Presiden Iran, Ahmadinejad menegaskan, ia akan meminta langsung kepada Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei untuk meminta Dewan Pengawal Konstitusi meninjau kembali keputusannya.

Dewan, yang didominasi para tokoh konservatif itu, pada hari Selasa melarang dua orang yang dipandang sebagai calon kuat presiden Iran maju dalam pemilihan umum presiden (pilpres), 14 Juni mendatang.

Dua orang itu adalah mantan presiden dan salah satu tokoh Revolusi Islam Iran, Akbar Hashemi Rafsanjani, serta orang dekat Ahmadinejad, Esfandiar Rahim Mashaie. Ahmadinejad, yang dilarang mengikuti pilpres kali ini karena sudah menjabat dua periode berturut-turut, berharap Mashaie akan meneruskan berbagai kebijakannya selama ini.

Dewan Pengawal itu tak memberi penjelasan apa pun soal pelarangan itu, dan siapa pun yang sudah dilarang ikut pilpres tidak berhak mengajukan banding atau gugatan atas keputusan itu.

Meski demikian, Ahmadinejad bertekad akan membawa masalah ini ke Khamenei, yang berwenang mengeluarkan keputusan final dalam urusan politik di Iran.

”Saya akan membawa kasus ini kepada pemimpin tertinggi sampai saat terakhir dan berharap masalah ini bisa dipecahkan,” ungkap Ahmadinejad, yang menyebut Mashaie telah menjadi korban ”ketidakadilan” dan ”kezaliman”.

Anggota Dewan Pengawal terdiri atas orang-orang yang ditunjuk secara langsung atau tidak langsung oleh Khamenei sendiri. Hanya dia yang bisa mengubah keputusan dewan tersebut, seperti yang pernah ia lakukan pada tahun 2005.

Sementara itu, kubu Rafsanjani menyatakan tak akan menggugat keputusan Dewan Pengawal. ”Dia tidak akan memprotes keputusan diskualifikasi ini,” tutur manajer kampanye Rafsanjani, Eshagh Jahangiri, kepada kantor berita ISNA.

Menurut putri tertua Rafsanjani, Fatemeh, ayahnya telah ditelepon Dewan Pengawal pagi hari sebelum keputusan itu diumumkan. Dalam telepon itu, Rafsanjani diminta mengundurkan diri dari pencalonan.

”Tetapi, ayah saya mengatakan tidak akan mundur karena ’Saya tak bisa mengkhianati orang- orang yang telah mendesak saya untuk maju’,” ujar Fatemeh mengutip perkataan ayahnya.

Tanpa menyebut nama Rafsanjani secara spesifik, juru bicara Dewan Pengawal, Abbasali Kadkhodai, mengatakan, masalah usia dan kondisi fisik yang ringkih telah menjadi faktor pertimbangan diskualifikasi beberapa calon.

Rafsanjani, yang menjadi salah satu pencetus Revolusi Islam Iran pada 1979, akan berusia 79 tahun, Agustus mendatang.

Para pengamat politik Iran bisa memahami diskualifikasi Mashaie. Namun, mereka memperingatkan, pelarangan Rafsanjani bisa menyebabkan perpecahan di kalangan ulama dan masyarakat Iran.

”Melarang Mashaie maju adalah wajar karena Ayatollah Khamenei menolak penunjukannya sebagai wakil presiden pertama oleh Ahmadinejad pada 2009. (Namun), penolakan Rafsanjani bisa menyebabkan perpecahan di kalangan para ulama, rakyat, dan lingkaran politik karena dia adalah salah satu pilar Revolusi Islam,” tutur Mohammad Saleh Sedghian dari Arab Centre of Iranian Studies di Teheran. (AFP/AP/Reuters/DHF)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com