KOMPAS.com — Kepala polisi agama di Arab Saudi mengecam naiknya pengguna media sosial seperti Twitter di negara tersebut. Sheikh Abdul-Latif al-Sheikh mengatakan bahwa warga Saudi yang menggunakan Twitter akan merugi, baik di dunia maupun di akhirat.
Ini bukan untuk kali pertama Al-Sheikh melempar pernyataan soal Twitter. Pada akhir Maret lalu, di hadapan para ulama Saudi, ia menyebut Twitter sebagai medium untuk menyebar pesan-pesan yang tidak benar.
Pada hari yang sama, imam masjid di Mekkah mengatakan bahwa warga berhak untuk mengemukakan pendapat, tetapi harus dilakukan dengan hati-hati untuk melindungi integritas dan kewibawaan negara.
Pernyataan ini dipandang sebagai isyarat kekhawatiran para pejabat Saudi soal pemanfaatan Twitter oleh warga untuk membahas masalah yang sensitif mengenai politik, sosial, dan agama.
Di negara-negara Arab, Twitter antara lain dimanfaatkan untuk menggalang dukungan dan mengoordinasikan gerakan saat terjadi pergolakan politik.
Namun, banyak pula pemerintah daerah di kawasan yang memakai Twitter sebagai alat komunikasi dengan publik. Saudi diyakini sebagai salah satu negara dengan jumlah pengguna Twitter yang mengalami kenaikan paling besar di dunia.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanDapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.