Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasar Unggas Ditutup

Kompas.com - 08/04/2013, 02:49 WIB

SHANGHAI, Minggu - Pemerintah China terus bersiaga mencegah penyebaran wabah flu burung yang terpusat di Shanghai. Tindakan yang dilakukan antara lain dengan menyemprotkan disinfektan ke sekolah dan menutup pasar unggas. Media China mengkritik bahwa upaya memperluas peternakan merupakan salah satu penyebab penyebaran virus.

Korban terus bertambah. Hingga Minggu (7/4), China telah mengonfirmasikan ada 20 kasus penularan virus flu burung galur H7N9 di kawasan timur negeri itu. Enam korban di antaranya meninggal dunia.

Kementerian Pendidikan memerintahkan sekolah-sekolah di seluruh China menjamin kesehatan siswa dan guru dari berbagai penyakit infeksi, termasuk yang disebabkan oleh H7N9.

Mereka harus memberikan pendidikan kepada siswa tentang pentingnya mencuci tangan, menjamin kesehatan makanan yang disediakan di kantin, dan memperkuat pengawasan terhadap gejala penyakit.

Sementara di Shanghai, para pekerja menyemprotkan cairan disinfektan ke kelas-kelas sebelum anak sekolah masuk setelah liburan Qingming, tradisi ziarah kubur di China.

Pemerintah kota Shanghai juga memerintahkan agar perdagangan unggas dihentikan sementara. Pasar unggas juga ditutup untuk mencegah penyebaran virus tersebut.

Pengumuman di situs pemerintah Shanghai menyebutkan, mereka telah memusnahkan ribuan unggas dan melarang penjualan burung liar sebagai peliharaan serta melarang warga mendekati burung-burung di taman kota. Kandang burung di kebun binatang juga ditutup.

Selain Shanghai, kantor berita Xinhua menyebutkan, pemerintah Provinsi Jiangsu juga memerintahkan penutupan pasar unggas di Nanjing. ”Penjualan unggas hidup di tiga pasar utama, yaitu Zijinshan, Tianyinshan, dan Jianye, sementara dilarang,” ujar Wang Zhixi, Deputi Direktur Biro Industri dan Komersial Nanjing. Hal serupa dilakukan di Hangzhou, ibu kota Provinsi Zhejiang.

Pada tajuknya, harian Global Times menuliskan bahwa cara beternak juga menyebarkan penyakit itu, ”Di kawasan pantai timur China, peternakan semakin banyak, demikian juga penduduk. Ada peluang kontak lebih besar antara hewan dan manusia.” Global Times menyerukan agar ada standardisasi lebih tinggi pada industri pertanian.

Tidak panik

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com