Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KBRI Telah Siapkan Langkah Alternatif

Kompas.com - 07/04/2013, 06:16 WIB

JAKARTA, KOMPAS - Kementerian Luar Negeri membenarkan bahwa Pemerintah Korea Utara telah memberikan pengarahan singkat kepada semua perwakilan diplomatik negara sahabat yang ada di Pyongyang, termasuk Kedutaan Besar Republik Indonesia. Ini terkait dengan perkembangan situasi terkini di Semenanjung Korea.

Dalam pengarahan singkat itu, pihak Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Korea Utara (Korut) meminta para duta besar mengevakuasi staf dan diplomatnya masing-masing dari negeri itu. Pernyataan tersebut disampaikan Menteri Luar Negeri (Menlu) Marty Natalegawa, Jumat (5/4) malam, melalui pesan singkat kepada Kompas.

Dalam pesan singkatnya, Marty menulis, dirinya terus berkomunikasi dengan perwakilan RI di Korut dan Korea Selatan (Korsel). Dirinya juga membenarkan telah meminta setiap perwakilan untuk menyiapkan langkah atau rencana alternatif.

Situasi di Semenanjung Korea terus memanas dalam dua pekan terakhir, menyusul rentetan ancaman yang dilontarkan Pyongyang. Pemimpin Korut Kim Jong Un tampil sebagai ujung tombak dalam setiap teriakan ancaman. Ancaman Jong Un paling mutakhir adalah meluncurkan rudal jarak jauhnya ke daratan utama Amerika Serikat (AS).

Rentetan ancaman Pyongyang muncul setelah Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menjatuhkan sanksi pada awal Maret lalu. Sanksi itu menyusul serangkaian peledakan nuklir bawah tanah dan uji coba rudal oleh militer Korut, Desember lalu.

Selain melontarkan ancaman dan menyatakan situasi perang dengan Korsel dan AS, Korut juga menutup kawasan industri Kaesong yang merupakan proyek bersama Utara-Selatan. Penutupan ini membuat 53.000 pekerja Korut dan 800 manajer Korsel menghentikan operasi karena kekurangan bahan baku dan makanan.

Kamis lalu, Korut juga memindahkan rudal-rudalnya ke pantai timur dengan maksud mendekatkan dengan sasaran-sasaran kepentingan AS di Guam dan Hawaii.

Atas deretan ancaman itu, Washington mengambil langkah-langkah serius. Dalam dua hari terakhir, AS memindahkan sistem pertahanan serangan nuklirnya ke Guam dan menambah kekuatan tempurnya di sekitar Semenanjung Korea.

Lebih lanjut, juru bicara Kemlu RI, Michael Tene, saat dihubungi per telepon, Sabtu, menambahkan, Kedutaan Besar Republik Indonesia di Korut dan Korsel telah menyiapkan rencana alternatif itu dan akan terus melaporkan serta berkomunikasi dengan Menlu terkait perkembangan situasi terakhir.

Evakuasi dan repatriasi

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com