Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

1.000 Bangkai Bebek Cemari Sungai di Sichuan

Kompas.com - 25/03/2013, 19:24 WIB

BEIJING, KOMPAS.com — Setelah digegerkan dengan belasan ribu bangkai babi yang memenuhi sungai utama kota Shanghai, kini sekitar 1.000 bangkai bebek mengapung di sebuah sungai di Provinsi Sichuan, China, Senin (25/3/2013).

Penduduk dan aparat setempat kemudian membersihkan sungai itu, memasukkan bangkai-bangkai bebek itu ke kantong plastik, lalu menguburnya sedalam tiga meter. Sejauh ini tidak dijelaskan apa penyebab kematian 1.000 ekor bebek itu.

Kabar ini muncul setelah pemerintah kota Shanghai mengatakan telah berhasil membersihkan sungai utama kota dari bangkai babi yang jumlahnya mencapai 16.000 ekor.

"Pemerintah telah selesai membersihkan sungai dari bangkai babi," demikian pernyataan resmi pemerintah kota Shanghai.

Sejauh ini, total bangkai babi yang diangkat dari Sungai Huangpu yang memasok 22 persen kebutuhan air minum Shanghai, mencapai 10.924 ekor, hingga Minggu (24/3/2013) siang.

Sebagai tambahan, para petani di Jiaxing di Provinsi Zhejiang yang bertetangga dengan Shanghai, menemukan 5.528 bangkai babi. Shanghai menuding Jiaxing sebagai asal bangkai-bangkai babi itu. Demikian radio pemerintah China melaporkan.

Hingga kini belum diketahui asal dari bangkai-bangkai babi. Pemerintah Jiaxing menegaskan bahwa daerahnya bukan asal bangkai babi itu. Sementara itu, Shanghai menegaskan tidak ada laporan munculnya epidemi penyakit di peternakan babi kota itu.

Kasus bangkai babi di sungai itu merupakan pukulan besar bagi Shanghai yang sedang berupaya menjadi pusat keuangan dunia.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com