RAMALLAH, KOMPAS.com — Presiden Amerika Serikat Barack Obama, Kamis (21/3/2013), mengecam keputusan Israel untuk terus membangun permukiman Yahudi di Tepi Barat.
Obama mengatakan, terus berlangsungnya pembangunan permukiman Yahudi itu tidak menolong upaya mencapai perdamaian antara Israel dan Palestina.
"Kami menilai, melanjutkan pembangunan permukiman Yahudi merupakan langkah konstruktif. Langkah itu tidak mempercepat upaya menciptakan perdamaian," kata Obama dalam jumpa pers bersama Presiden Mahmoud Ahmadinejad di Ramallah, Tepi Barat.
Sebelum jumpa pers digelar, kedua pemimpin melakukan pembicaraan sekitar upaya untuk menghentikan konflik Israel-Palestina.
Dalam pertemuan itu, Presiden Abbas menyampaikan kepada Obama bahwa Palestina tidak bisa membicarakan masalah perbatasan dan masa depan negara ini selama Israel menciptakan sendiri garis perbatasannya dengan terus membangun permukiman Yahudi.
Abbas menyampaikan kembali keinginan rakyat Palestina memiliki negara dengan wilayah Tepi Barat, Jalur Gaza, dan Jerusalem Timur, yang merupakan wilayah pendudukan Israel sejak 1967.
Sejak saat itu, Israel terus membangun puluhan permukiman Yahudi di Tepi Barat dan Jerusalem Timur yang kini didiami sekitar 560.000 warga Israel.
Jumlah ini meningkat 60.000 orang sejak Obama menjadi Presiden Amerika Serikat empat tahun lalu.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.